Kajian literasi dan pendidikan tingkat pemahaman literasi siswa di Indonesia mengalami tantangan yang signifikan. Faktor-faktor seperti akses terhadap bahan bacaan yang terbatas, kurangnya pelatihan guru dalam mengembangkan literasi, dan ketidakmampuan siswa untuk menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari turut mempengaruhi tingkat pemahaman literasi siswa di Indonesia, dilansir dari kemendikbud.go.id pemerintah membuat gerakan literasi. Namun, gerakan literasi itu cenderung gagal. Padahal, program literasi sudah dijalankan oleh beberapa kementerian dan lembaga.Â
Sebagaimana disitir E. Aminuddin Aziz (2021) dalam "Peta Jalan Literasi Baru", gerakan literasi tidak hanya ada di Kemendikbudristek, tetapi juga di Kemenkominfo, Kemendes, Kemendagri, dan Perpusnas. Upaya perbaikan yang komprehensif dalam sistem pendidikan diperlukan untuk meningkatkan tingkat literasi siswa di Indonesia. Ada beberapa bukti yang menunjukkan tingkat literasi siswa Indonesia yang kurang memadai:
1. Data UNESCO: Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya 0,001% dari 1,000 orang Indonesia yang rajin membaca
2. PISA 2018: Riset PISA menunjukkan bahwa hanya 25% siswa Indonesia memiliki kompetensi membaca tingkat minimum atau lebih, 24% memiliki kompetensi matematika tingkat minimum atau lebih, dan 34% memiliki kompetensi sains tingkat minimum atau lebih.
3. Indeks Alibaca Nasional: Angka rata-rata Indeks Alibaca Nasional berada di 37,32, yang tergolong rendah.
4. Penelitian Internasional: Hasil penelitian Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) menempatkan Indonesia pada peringkat ke-41, dengan skor 51,7, di bawah beberapa negara Asia lainnya seperti Filipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.
5. Keterampilan Literasi Anak: Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa Indonesia hanya mampu menjawab 30% dari soal-soal yang diberikan dalam pembelajaran
Dalam sintesis, tingkat pemahaman literasi siswa Indonesia masih rendah dan memerlukan perbaikan. Peningkatan keterlibatan orang tua dan penggunaan teknologi digital yang lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa diperlukan.
Kami juga memberikan langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan literasi di Indonesia, antara lain:
- Peningkatan Keterlibatan Orang Tua: Meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya literasi dan bagaimana meningkatkan kemampuan literasi anak.
- Pengembangan Bahan Bacaan: Membuat bahan bacaan yang relevan dan menarik bagi siswa.
- Penggunaan Teknologi Digital: Membuat aplikasi dan situs web yang memudahkan siswa mengakses bahan bacaan dan meningkatkan kemampuan literasi.
- Peningkatan Akses Ke Bahan Bacaan: Membuat perpustakaan dan ruang baca yang lebih banyak dan lebih mudah diakses.
Dengan mengambil langkah-langkah tersebut, diharapkan dapat meningkatkan literasi di Indonesia dan meningkatkan kemampuan siswa dalam berliterasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H