Mohon tunggu...
Saikhunal Azhar
Saikhunal Azhar Mohon Tunggu... lainnya -

Penulis akan mati, tapi karyanya akan tetap abadi. karena itu menulislah untuk kebahagiaanmu di akhirat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Inilah Teknik Membaca dengan Efektif

8 April 2016   23:28 Diperbarui: 9 April 2016   02:18 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, PQRST adalah singkatan dari P: Preview, Q: Question, R: Read, S: Summarize dan T: Test. Secara umum hampir sama dengan teknik sebelumnya. Yang membedakan dalam teknik membaca model ini adalah pada Summarize dan Test. Secara berurutan dapat disampaikan, Preview sama pengertiannya dengan Survey. Yaitu melakukan analisa secara umum mengenai anatomi bahan bacaan seperti yang dilakukan pada teknik pertama. 

Kemudian Read, membaca secara detail dan utuh untuk menemukan makna apa saja yang ingin disampaikan penulisnya. Dilanjutkan dengan membuat ringkasan atas bagian-bagian yang kita anggap penting pada setiap sub bab. Langkah ini sama persis konsep mengikat makna yang digagas Hernowo sebagaimana telah saya bahas pada tulisan sebelumnya. Kemudian langkah yang terakhir adalah melakukan test. Maksudnya adalah menguji diri sendiri apakah makna yang ada dalam bacaan benar-benar sudah kita tangkap dengan baik. Bentuk test ini sangat fleksibel, sesuai dengan keinginan pembaca. Bisa berupa pertanyaan-pertanyaan yang kemudian  dijawab sendiri, atau barangkali diuji dengan membuat catatan-catatan kecil berisi point-point utama bacaan tersebut.

Ketiga, PQ3R adalah singkatan dari P: Preview, Q: Question, R: Read, R:Recite dan R: Review. Teknik ini malah sama persis dengan teknik pertama, SQ3R. Yang membedakan hanyalah pada huruf pertama P: Preview, yang maksudnya sama dengan survey pada teknik SQ3R.

Selain menguasai teknik membaca, menurut saya penting juga untuk disampaikan disini tentang keterampilan membaca. Karena hal ini juga merupakan modal yang sangat penting. Dalam hal ini Nurhadi menyampaikan, keterampilan membaca setidaknya meliputi keterampilan membaca literer, keterampilan membaca kritis dan keterampilan membaca kreatif.

Keterampilan literer adalah kemampuan pembaca untuk mengenali kata, tanda baca, makna dari kata tersebut, frasa dan makna kalimat. Sedangkan keterampilan membaca kritis meliputi kemampuan untuk menemukan ide pokok atau gagasan utama dalam bacaan secara tersirat. Kemudian kemampuan untuk menemukan tema dan membuat kesimpulan. 

Selain itu yang termasuk dalam keterampilan ini adalah kemampuan menganalisis fakta, membedakan fakta dan opini penulis, bisa membedakan unsur realitas dan fantasi dan bisa menemukan unsur-unsur propaganda. Mampu menganalisis latar belakang tujuan penulis dan mampu menelaah kebenaran isi bacaan.

Sementara yang termasuk dalam keterampilan membaca kritis menurut Nurhadi adalah kemampuan pembaca untuk membuat membuat ringkasan, menyusun resensi, mengaplikasikan makna yang terdapat dalam bacaan serta mampu membuat esai balikan atau  counter opinion.

Dengan bekal ini semua setidaknya kita akan menjadi pembaca yang cerdas.  Sehingga aktivitas membaca yang sudah kita lakukan dengan susah payah bisa terbayar dengan mendapatkan tambahan pengetahuan atau informasi dari orang lain. Meskipun dalam praktiknya, teknik membaca yang sangat kental dengan aroma teoritis ini biasanya tidak diaplikasikan sepenuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun