Mohon tunggu...
Saikhunal Azhar
Saikhunal Azhar Mohon Tunggu... lainnya -

Penulis akan mati, tapi karyanya akan tetap abadi. karena itu menulislah untuk kebahagiaanmu di akhirat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

“Mengawal” Ekspektasi Indonesia Baru

7 Oktober 2014   02:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:07 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawali tulisan ini, secara pribadi saya ingin menyampaikan terima kasih kepada pengelola kompasiana yang telah menerbitkan buku presiden jokowi: harapan baru indonesia. Bagi saya ini merupakan buku kedua yang diterbitkan oleh pihak lain secara nasional. Buku pertama saya berjudul: Pesona batik, warisan budaya yang mampu menembus ruang dan waktu. Diterbitkan oleh yayasan KADIN Indonesia, juga merupakan kompilasi dari beberapa penulis. Semoga buku tersebut menjadi energi baru bagi Indonesia, paling tidak selama lima tahun ke depan.

Penerbitan buku berjudul presiden jokowi: harapan baru indonesia yang merupakan karya orisinil para kompasianer dan diterbitkan oleh kompasiana bekerjasama dengan penerbit elex media sudah seharusnya disambut dengan gembira dan penuh harapan oleh masyarakat Indonesia. Karena di dalam buku tersebut menawarkan banyak sekali pemikiran cerdas dan solutif atas berbagai persoalan bangsa selama lima tahun mendatang. Ya...pemerintahan Jokowi-Jk memang merupakan fokus utama yang dijadikan entry point buku tersebut. Namun lebih dalam dari itu banyak sekali persoalan bangsa yang dieksplorasi dengan menarik.

Saya sendiri sebagai salah satu penulis buku tersebut, dalam penggalan naskah menggali persoalan pangan secara luas. Dimana pada lini hulu persoalan pangan ini terdapat sektor pertanian, di dalamnya termasuk perikanan. Bukan rahasia lagi kalau masalah pertanian di indonesia menyimpan persoalan serius yang tak kunjung diselesaikan secara tuntas. Ibarat bom waktu...bila telah tiba waktunya masalah ini akan membunuh kita semua.

Persoalan pangan yang terjadi dewasa ini, menurut hemat saya merupakan awal bom waktu tersebut mulai terjadi. Bahkan beberapa kali indonesia harus impor berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Beberapa kali pula sejumlah komoditas mengguncang inflasi dalam negeri.

Sementara di sektor hulu, yakni pertanian, sumber masalah yang ada bukan berkurang akan tetapi justru terus bertambah pelik. Lahan terus menyusut, produktivitas menurun dan SDM di sektor pertanian terus berkurang. Sangat ironi, ketika setiap tahun sarjana pertanian terus bertambah, namun para petani justru berkurang.

Belum lagi ketika bicara masalah energi, budaya dan seterusnya. Semakin menambah panjang daftar masalah yang terjadi Indonesia. Lantas bagaimana kita harus bersikap? Apakah cukup diam atau melakukan sesuatu yang bermanfaat, meskipun kecil.

Ini semua dibahas tuntas di dalam buku tersebut. Akan tetapi, perjuangan mengawal sebuah harapan Indonesia baru di bawah kepemimpinan Jokowi-JK tentunya tidak cukup hanya dengan penerbitan buku ini. Banyak langkah besar selanjutnya yang perlu dilakukan. Atau barangkali lompatan kecil namun dengan intensitas yang rutin.

Tulisan ini sengaja saya ketik untuk mengundang kawan-kawan penulis buku presiden jokowi: harapan baru indonesia khususnya untuk merapatkan barisan. Kita bertemu dalam satu forum diskusi untuk menggagas langkah besar tersebut. Untuk memulai langkah awal ini tentunya kami tidak bisa bergerak sendiri. Oleh karenanya keterlibatan pengelola Kompasiana juga kami harapkan untuk bisa memfasilitasi pertemuan para penulis buku dimaksud.

Saya yakin, dari pertemuan ini akan menghasilkan langkah konstruktif untuk mengawal Indonesia baru ke depan. Salah satu bentuk riil yang bisa diharapkan terwujud barangkali adalah menggagas project buku Mengawal Indonesia Baru, misalnya. Atau paling tidak kita bisa membentuk sebuah forum silaturahmi antar penulis. Dari sini kita bisa sharing dan diskusi mengenai isu-isu strategis selama lima tahun ke depan dan menuangkannya ke dalam berbagai naskah tulisan. Semakin banyak gagasan maka semakin banyak wacana. Dan semakin banyak wacana tentunya akan semakin banyak referensi. Dan semakin banyak referensi pasti akan ada banyak pilihan untuk berbuat.

Model seperti ini saya yakin bisa menjadi terobosan baru yang cerdas untuk turut berjuang bagi Indonesia yang lebih baik. Oleh karenanya saya berharap kepada kawan-kawan penulis buku dimaksud, khususnya yang setuju dengan pemikiran ini bisa langsung memberikan respon. Sementara itu, pengelola kompasiana sangat diharapkan keterlibatannya untuk memfasilitasi pertemuan para penulis ini. Sebab bagaimanapun, kompasiana merupakan media yang telah mempertemukan kami sebelumnya dalam sebuah “buku” presiden jokowi: harapan baru indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun