Mohon tunggu...
Azhar BancarCaraka
Azhar BancarCaraka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai musik, film, olahraga, budaya, filsafat, isu sosial dan politik

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sosok Egianus Kogoya, Hantu KKB dari Nduga

3 April 2023   13:38 Diperbarui: 3 April 2023   13:51 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kejam" mungkin adalah kata yang tepat untuk melambangkan Egianus Kogoya. Sepak terjangnya dalam berbagai aksi teror memang sudah tidak perlu dipertanyakan. Berbagai aksi teror di Papua berada di bawah kepemimpinannya. Meskipun aksinya terhitung baru, tetapi namanya sudah merajai daftar buronan. Bahkan aksi teror sudah menjadi makanan sehari-harinya. Tidak main-main, setidaknya sudah lebih dari 65 aksi teror yang ia kepalai. 

Dengan berbekal kemampuan penguasaan medan, dirinya mampu keluar masuk hutan dan pegunungan bak raja hutan. Semua ia dan kelompoknya lakukan demi tercapainya Papua Merdeka dan menarik perhatian pemerintah. Bahkan dirinya tak segan-segan melakukan teror secara terang-terangan terhadap proyek yang tengah digarap pemerintah

Kecakapannya dalam membangun relasi, juga menjadi momok menakutkan bagi warga dan pemerintah. Relasi menjadi ujung tombak dalam menggerakan aksinya, salah satunya adalah bagaimana ia mendapatkan senjata yang digunakan untuk menebar teror. Dilansir dari Kompas.com (12/2/2023), Egianus memiliki banyak pasokan senjata api yang sebagian besar berupa rampasan. Diperkirakan saat pertama kali dirinya beraksi, kelompok Egianus telah memiliki kurang lebih 20 pucuk senjata api. Bak belati di salah tuan, kumpulan senjata ini sangat memudahkannya dan kelompoknya melakukan aksi teror di tanah Papua. 


Awal Kisah Sepak Terjang

Pria yang kerap keluar masuk hutan untuk menebar teror ini merupakan petinggi KKB yang berlokasi di Kabupaten Nduga. Sang Ayah yang juga merupakan tokoh OPM, rupanya mewariskan bakat kepada anaknya. Bagai buah jatuh tak jauh dari pohonnya, Egianus muda yang masih berusia 19 tahun, sudah melanjutkan jejak sang ayah untuk melakukan pemberontakan.

Salah satu aksi kejahatan pertamanya adalah pada tahun 2017, yang dimana kelompok Egianus menyerang para pekerja pemerintah yang sedang membangun proyek jembatan di sekitar Distrik Yigi. Menurut pernyataan Kombes Faizal Ramadhani yang dikutip dari laman Kompas.com (12/2/2023), kelompok Egianus 1 pekerja proyek jembatan tewas dan 1 anggota TNI terluka. Sejak saat itu, ia rutin melakukan aksi teror yang menyebabkan setidaknya 46 orang tewas di tangan kelompoknya. Diperkirakan, 34 korban berasal dari masyarakat sipil, dan 12 korban berasal dari aparatur keamanan negara.

Tidak berhenti sampai situ, pada bulan Juni di tahun berikutnya, kelompok Egianus berhasil melakukan penyerangan terhadap pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam. Aksi yang menyebabkan kopilot pesawat tersebut terluka, dilakukan di lapangan terbang Kenyam yang merupakan ibu kota Nduga. Bak jagoan kandang, hampir seluruh tindak kejahatannya dilakukan di Kabupaten Nduga. Setidaknya, Egianus telah malakukan 10 aksi besar yang menimbulkan banyak korban pada 1 tahun pertamanya sebagai KKB.


Tujuan KKB dan Kelompok Egianus

KKB sendiri merupakan istilah yang muncul untuk menggantikan penyebutan OPM. Tetapi yang tidak banyak disadari oleh masyarakat awam adalah OPM dan KKB memiliki perbedaan dan bukanlah organisasi yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun