Mohon tunggu...
Azfa Muzayyin XII_MIPA_2
Azfa Muzayyin XII_MIPA_2 Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang mencoba menjadi artist yang professional walaupun gambarannya aneh-aneh

Nama Saya Adalah Azfa Muzayyin Ramdhan. Bersekolah di SMAN 1 Padalarang berumur 18 tahun, sedang menyukai bidang seni yaitu seni menggambar. Ntah apakah tulisan saya menarik itu pilihan anda, yang pastinya saya menulis karena 2 hal, 1 yaitu hal pertama adalah karena tugas yang diberikan (Novel Sejarah) harus di upload dalam situs ini maka saya membuat akunnya. hal kedua mungkin akun ini ntah akan terus berlanjut saya gunakan atau tidak.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tangisan Hati Melihat Negri

21 November 2021   14:53 Diperbarui: 21 November 2021   15:03 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tanggal 18 September 1948 sedang meletusnya pemberontakan PKI di Madiun. Kolonel Gatot Subroto ditugaskan kembali untuk memberantas pemberontakan tersebut. Permasalahan kali ini menjadi lebih sulit dituntaskan karena yang dilawan bukanlah bangsa luar yang terlihat perbedaanya melainkan bangsa sendiri yang entah orang tersebut kawan atau lawan.

“Anda ditugaskan untuk menumpas pemberontakan yang sedang berlangsung di Madiun” ucap salah satu utusan kepada Gatot. “Atas usulan siapa tugas tersebut?” tanya Gatot dengan tegas. “Atas Usulan Panglima Corps Polisi Militer yang telah melaksanakan rapat di MBAP Pak!” jawabnya dengan  sigap. “Baiklah Informasi diterima!” jawab kembali Gatot dengan tangkas.

Selanjutnya Kolonel Gatot mengadakan rundingan untuk mengatur strategi penumpasan pemberontakan PKI. Dengan sigap Kolonel Gatot mengerahkan komando penyerbuan di Madiun.  Dibantu dengan Nasution penumpasan ini seperti kucing mencari tikus yang terus kabur dan bersembunyi. Musso yang menjadi dalang pemberontakan itu ditembak mati ditempat  karena tetap berusaha melawan.

Gatot memiliki sifat yang khas, meskipun dirinya tegas terhadap bawahannya, ia juga mudah didekati oleh bawahannya. Penyampaian yang meksipun tegas tetapi memiliki sifat kehumorisan yang membuat dirinya dekat dengan anak buahnya dan juga rakyat. Pengambilan keputusan yang cepat akan tetapi penuh dengan perhitungan dan juga perkiraan yang diambil pun sesuai dengan apa yang terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun