Mohon tunggu...
Azfa Fiqr Solehudin
Azfa Fiqr Solehudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Lebih dominan menyenangi berdiam dirumah terkadang juga suka menyenangi travelling dan membaca dan menuliz

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep dan Manajemen Mutu Menurut Phillip Crosby

31 Maret 2024   17:27 Diperbarui: 31 Maret 2024   17:28 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Philips B Crosby/Alchetron.com 

Pemenuhan atau bagaiaman melampaui persyaratan dan keinginan pelanggan yang dikenal sebagai mutu. Ini menunjukkan bahwa barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Nilai yang diterima pelanggan dan tingkat kepuasan mereka tenggelam dengan presisi penggunaan. Hanya konsumen, bukan produsen, yang memiliki otoritas untuk mengambil keputusan tersebut. Konsep kepuasan pelanggan berbeda dari pelanggan satu ke pelanggan lain. Misalnya , ada orang yang menganggap mobil Ford sangat memuaskan, sementara orang lain berpendapat berbeda. 

Setiap orang memiliki kebutuhannya sendiri untuk menentukan kualitas . Produsen tidak dapat menerima variasi kualitas. Sambil terus memproduksi produk, produsen harus menentukan spesifikasi pengembangan tersebut. Pelanggan adalah pihak yang bertanggung jawab untuk menentukan apakah produk tersebut memenuhi kebutuhan mereka atau tidak.

Dalam bukunya yang berjudul Quallity is Free, Philip B. Crosby (1979) menyebutkan empat prinsip mutu:

1. Definisi mutu adalah kesesuaian dengan persyaratan.

2. Sistem mutu adalah pencegahan.

3. Standar kerja adalah Tanpa Cacat (Zero Defect).

4. Pengukuran mutu adalah biaya mutu

Dua konsep yang sangat menarik dan kuat selalu dikaitkan dengan Philip B. Crosby. Yang pertama adalah bahwa kualitas tidak diperoleh secara gratis. Yang kedua adalah bahwa organisasi dapat menghilangkan kesalahan, kegagalan, penundaan waktu, pemborosan, dan hal-hal lainnya yang tidak berkualitas. Ini adalah ide yang sangat kontroversial. Konsep kedua ini sangat menarik jika digunakan dalam pendidikan. Gagasan bahwa peningkatan kualitas dapat membantu perusahaan mengatasi kegagalan, khususnya kegagalan pelajar, yang sering diabaikan oleh banyak lembaga pendidikan.

Program Peningkatan Kualitas Philip Crosby , dibandingkan dengan W. Edwards Deming, yang lebih filosofis, adalah salah satu arahan atau bimbingan yang paling detail dan praktis. Metode Philip Crosby dapat digunakan sebagai rencana aktivitas yang sangat efektif. Philip Crosby berpendapat bahwa peningkatan kualitas akan dihasilkan dari tindakan sistematis untuk mewujudkan standar. Ketika sebuah organisasi melakukan segala sesuatunya dengan benar, penghematan akan datang dengan sendirinya. Dalam konteks bisnis, tanpa cacat akan meningkatkan keuntungan dan mengurangi biaya, menurut Philip Crosby.

Crosby mengemukakan pendapatnya bahwa mutu yang baik akan dihasilkan melalui tindakan sistematis untuk menciptakan mutu dalam bukunya yang berjudul Quality Is Free.

"Zero Defect", yang diusulkan oleh Philip B. Crosby (1979), atau "membuatnya benar sejak pertama kali" (membuatnya benar untuk pertama kali), adalah pendekatan lain untuk mutu yang dibagian menjadi 14 komponen proses perbaikan mutu.

1. Komitmen Manajemen Manajemen senior harus diberitahu tentang cara menghindari kesalahan dapat meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya. Susun aturan. mutu yang menyatakan bahwa setiap orang harus benar-benar memenuhi persyaratan kerja yang diperlukan atau diubah sesuai dengan kebutuhan kami dan pelanggan. Setuju bahwa perbaikan mutu adalah cara yang efektif untuk meningkatkan laba. 

2. Tim Perbaikan Mutu Tim ini terdiri dari satu anggota dari setiap departemen di perusahaan. Seseorang yang dipilih oleh departemen dapat bertanggung jawab atas tugas yang diberikan.

tindakan, khususnya dari departemen pusat. manfaat tim ini adalah mereka dapat menerapkan program mutu di seluruh perusahaan.

3.Pengukuran Mutumembuat standar mutu untuk setiap bagian perusahaan. Pengukuran ini digunakan untuk menentukan langkah-langkah perbaikan dan mengukur kemajuannya di kemudian hari. Pengukuran tidak hanya dilakukan untuk produk, tetapi juga untuk operasi jasa, kantor, dan penjual.

 4. Evaluasi Biaya Mutu Biaya saling perlu ditentukan. Karena pengukuran mutu menghilangkan dugaan biasa, akuntan harus bertanggung jawab di atasnya. Meskipun manajemen harus terlibat, metode akuntansi telah berubah untuk menunjukkan biaya yang sebenarnya . 

5. Kesadaran Mutu Dalam langkah ini, karyawan diberitahu tentang program perbaikan mutu oleh penyelia merekalah. Meskipun program ini tidak bertujuan untuk memberikan motivasi kepada karyawan, fokusnya lebih pada menunjukkan mereka saling rendah dari pelanggan, biaya , persaingan, dan pekerjaan mereka . 

6. Tindakan Perbaikan Para karyawan dan penyelia harus mengusulkan perbaikan ini. Setiap level mengadakan pertemuan setiap minggu untuk membahas masalah bersama.

 7. Komite Ad Hoc untuk Program Zero Defect. Komite ini terdiri dari 3 atau 4 anggota tim perbaikan mutu dan ditugaskan untuk mempelajari ide Zero Defect dan menemukan cara terbaik untuk mempromosikan program kepada karyawan melalui pertemuan, poster, dll. Program ini tidak bertujuan untuk berhubungan dengan publik; sebaliknya, itu bertujuan untuk menjelaskan cara terbaik untuk melakukan segala sesuatu sejak awal. 

8. Pelatihan Manajer

Untuk mengajar manajer pada setiap level tentang konsep Zero Defect, ada program yang formal. 

9. Hari Tanpa Kesalahan. Pada hari tertentu, standar Zero Defect harus ditetapkan secara tegas. Tujuannya adalah untuk memberi tahu semua karyawan tentang konsep Zero Defect dengan cara yang sama. 

10. Menetapkan Tujuan Penyedia meminta setiap karyawan untuk menetapkan tujuan mutu untuk tiga puluh, enam puluh, dan dua puluh sembilan hari. Tujuan ini harus dapat diukur dan spesifik. 

11. Penyebab Penghapusan Kesalahan Setelah setiap karyawan diminta untuk menjelaskan masalah yang dihadapi, kelompok fungsional tertentu ditugaskan untuk memeriksa setiap masalah yang muncul dan menyarankan solusi. 

12. Penghargaan atau pengakuan (Acknowledgement). Untuk tindakan yang positif untuk menghilangkan penyebab kesalahan, diberikan penghargaan . Banyak jenis yang dianugerahidapat diberikan sebagai hadiah, seperti makan malam atau cincin emas. 

13.Dewan Mutu dibentuk oleh profesional mutu dan pemimpin tim dari berbagai bagian. Mereka bertemu secara berkala untuk bertukar ide dan berbicara tentang program masing-masing. 

14. Lakukan lagi dan lagi. Program khusus memerlukan waktu 1 tahun sampai 18 bulan, dan pengetahuan tentang program dapat berubah selama periode ini. Dengan waktu baru, program harus dimulai lagi. Program Zero Defect (ZD) harus menjadi budaya perusahaan dan diadakan setiap tahun seperti hari ulang tahun.

Philip Crosby mengembangkan pendekatan kualitas yang disebut Crosby Vactination Serum, yang menekankan pentingnya kepuasan konsumen terhadap produk yang dibuat, serta bagaimana sistem perusahaan dan operasinya dirancang untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan.

Menurut Crosby (N.Logothetis, 1991:83), kualitas manajemen mencakup hal-hal berikut: Kualitas didefinisikan sebagai kesesuaian dan bukan kemewahan. Suatu produk dianggap berkualitas apabila mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya.

Informasi ini dirilis oleh fattah jafrhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun