Pembelajaran sains dapat dilakukan di dalam kelas, di luar kelas dan di laboratorium.
Pembelajaran sains yang dilakukan di laboratorium (pembelajaran laboratorium) memiliki manfaat bagi peserta didik dalam meningkatkan kompetensi peserta didik, pembelajaran menyenangkan, menarik, meningkatkan aktivitas pembelajaran  dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik (Karter et al. 2003).
Pembelajaran laboratorium mampu mengkonkritkan konsep abstrak menjadi konsep konkrit yang mudah dipahami oleh peserta didik. Konsep sains umumnya dikelompokkan  pada tingkak berpikir abstrak yang kerapkali menyulitkan peserta didik dalam memahami konsep sains.
Pembelajaran laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium menggunakan alat bahan laboratorium menarik perhatian peserta didik sehingga menjadi pembelajaran yang ditunggu dan dinanti peserta didik. Pembelajaran laboratorium seperti ini lebih baik dan bermakna dari pembelajaran konsvensianal yang dilaksnakan di dalam kelas (Karter et al. 2003).
Pembelajaran laboratorium perlu memperhatikan  langkah langkah pembelajaran yang disankan oleh pakar pendidikan sains. Sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga pembelajaran laboratorium terhindar dari Cook Book Laboratory.
Sejumlah pembelajaran terjebak dengan apa yang dinamakan dengan Cook Book Laboratory yang menyebabkan peserta didik "boring", "restrictive", dan "pointless" . Oleh karena itu pembelajaran perlu menghindari  pembelajaran yang bersifat Cook Book Laboratory (Luckie et al. 2013).
Cook Book Laboratory
Pertanyaan mendasar adalah apa yang dimaksud dengan Cookbook Laboratory. Pembelajaran Cookbook Laboratory dilakukan oleh peserta didik selalu mengikuti urutan, prosedur yang rigid tanpa melibatkan  peserta didik untuk berpikir tentang apa yang dilakukan. Cookbook Laboratory menyebabkan peserta didik tidak peduli dengan sumber  belajar dan konsep yang dipelajari (Luckie et al. 2013).
Pembelajaran Cookbook Laboratory langsung melibatkan peserta didik dengan tahapan dan urutan kerja atau prosedur laboratorium tanpa memahami konsep yang dipelajari. Selanjutnya Pembelajaran Cookbook Laboratory langsung melibatkan peserta didik dalam memverifikasi konsep abstrak tanpa memperhatikan tingkat berpikir peserta didik (Luckie et al. 2013).
Selanjutnya Pembelajaran Cookbook Laboratory berasumsi bahwa peserta didik dapat belajar secara alami tanpa memperhatikan  tahapan berpikir dan prasarat yang dimiliki. Pembelajaran Cookbook Laboratory memiliki potensi menyebabkan timbulnya miskonsepsi pada peserta didik.
Solusi Pembelajaran Cook Book Laboratory
Solusi pembelajaran Cook Book Laboratory dapat dilakukan dengan meningkatkan aktivitas peserta didik, berpikir lebih sistematis dan terukur.  Solusi pembelajaran Cook Book Laboratory dapat dilakukan dengan memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran sebagai berikut: membimbing peserta didik, peserta didik bekerja dalam kelompok, peserta didik belajar didampingi dengan lembaran kerja (LK) laboratorium dan pembelajaran memiliki target yang jelas.
Solusi lain pembelajaran Cook Book Laboratory dapat dilakukan dengan meningkatkan pembimbingan pembelajaran peserta didik. Pembimbing memiliki kemampuan untuk memperhatikan bagimana peserta didik mengembangkan hipotesis, bagaimana peserta didik bekerja dalam kelompok dan pembimbing mengembangkan instrumen untuk memantau kemajuan peserta didik (Luckie et al. 2013).
Pembelajaran inquiri menjadi solusi dalam memperbaiki kesalahan pembelajaran dan akibat negatif pembelajaran Cook Book Laboratory. Pembelajaran inquiri membantu peserta didik  belajar di laboratorium dan pembelajaran inquiri juga melaksanakan diskusi. Kemudian pengukuran pada pembelajaran inquiri  meliputi pengukuran kemampuan peserta didik untuk diaplikasikan pada pembelajaran. Hasil pengukuran menunjukkan pemelajaran inquiri dapat meningkatkan pembelajaran di laboratorium. Pembelajaran inquiri meningkatan hasil belajar dan meningkatkan kemampuan peserta didik.
Pembelajaran laboratorium selayaknya memperhatikan pemahanan konsep dasar peserta didik untuk memperkuat pemahaman konsep lain yang akan didapatkan dari pembelajaran laboratorium.
 Â
DAFTAR Â PUSTAKA
Karter, D.E., David Smith, Ann F. McKenna and Robert Linsenmeier, 2003, Inquiry-based Laboratory Instruction Throws Out the "Cookbook" and Improves Learning, American Society for Engineering Education.
Luckie, D.B., James J. Smith, Kendra Spence Cheruvelil, Cori Fata-Hartley, Cheryl A. Murphy  and Gerald R. Urquhart, 2013,The "Anti-Cookbook Laboratory": Converting "Canned" . Proceedings of the Association for Biology Laboratory Education , Vol. 34, 196-213.
Mochamad Zen, Widyaiswara di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat
mochamad_jen@yahoo.com; WA.081573408141
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H