Masa-masa SMA memang masa yang paling indah. Bercanda gurau, ketawa lepas, sedih, tegang, panik, perasaan suka maupun duka, perasaan ini yang tidak lepas dialami setiap harinya.Keakraban sesama temanpun seakan menjadikan kami sebagai saudara sedarah yang tidak bisa dipisahkan.Â
Yah, karena saking akrabnya. Makan bersama, pergi-pulang sekolah bareng, kerjakan PR bareng, menyontek bareng. Hahahahaha. Sungguh membuat perut bergetar (ketawa) ketika mengingat momen seperti ini.
Masa yang penuh bahagia ini berlangsung hanya selama 3 tahun. Karena kami semua harus menentukan masa depan kami masing-masing. Ada yang mengikuti seleksi TNI/Polri, seleksi masuk sekolah ikatan dinas, tidak sedikit yang mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi (PT).
Daerahnya pun beda-beda. Ada yang tetap di daerah Sulawesi Tenggara, ada juga yang menyebrang ke daerah tetangga Sulawesi Selatan, sebagian lagi ada yang ke Pulau Jawa.
Semangat ketika berangkat ke daerah rantau sangat tinggi. Niat, doa dalam hati dan juga restu orang tua merupakan bekal awal pada saat meninggalkan rumah. Bismillah...semoga berhasil (dalam hati).
Proses seleksi telah diikuti. Ada yang lulus dan ada yang tidak. Namun, hal tersebut tidak membuat semangat mereka jadi surut. Coba dan coba lagi dengan harapan harus lulus. Alhamdulillah, usaha pun tidak mengkhianati hasil. Mereka semua lulus sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Nah, tibalah momen yang paling dirindukan, yaitu liburan Idul Fitri (2013). Kami semua yang selama ini merantau balik ke kampung, untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga. Namun, harapan kami juga agar bisa bertemu teman se-angkatan waktu sekolah.
Singkat cerita, Hari Raya pun telah selesai. Waktunya untuk silahturmi bersama keluarga, tetangga dan sahabat.
Biasanya untuk bersilaturahmi dengan teman angkatan kami membuat janji melalui pesan chat di grup medsos. Ada salah seorang teman perempuan kami yang biasanya kami nobatkan sebagai kordinator, sebut saja namanya Wa Ndopita (nama samaran).
Dialah yang akan aktif mengkordinir teman-teman untuk kumpul. Mulai dari penentuan titik kumpul, waktunya, hingga pengumpulan uang kalau misalkan kami ingin rekreasi ke pantai.
Namun, biasanya malam setelah lebaran kami bersilaturahmi dulu ke rumah guru-guru. Kemudian, kami mengatur agenda untuk keesokan harinya yaitu agenda rekreasi.
Wa Ndopita inilah bersama teman-teman perempuan yang lain sibuk membuat bekal, menyiapkan segala keperluan kami nantinya. Sehingga, kami pun memanggil dia Ibu kami, "Ibu Angkatan". Hehehe.
Keseruan ini tidak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata. Cerita sewaktu masih dibangku sekolah pun menjadi konsumsi kami. Tidak sedikit diantara kami sampai kebelet pipis karena saking lucunya mengingat momen di bangku sekolah.
"Dikejar guru karena panjat pagar, berkelahi karena merebutkan wanita, melempar teman di kolam meskipun bukan hari ulang tahunnya, mencuri mangga massal di waktu sekolah, dan masih banyak lagi".
Saling buang ke laut pun kami jadikan sebagai permainan seru. Namun, ini seakan membuat kedekatan dan keakraban kami semakin erat. Tidak ada rasa marah atau jengkel ketika ada perlakuan konyol di hari itu. Anggapan kami di hari itu adalah hari kebebasan.
Meskipun kami masih menginginkan momen ini berlangsung selamanya, tetapi lagi-lagi kami dibatasi oleh waktu. Sehingga, satu persatu diantara kami berucap "Semoga umur panjang ditahun depan bisa terulang kembali keseruan seperti ini". Aamiin...
Singkat cerita, ditahun-tahun berikutnya pun sama. Agenda yang sama kembali terulang, kami dipertemukan kembali di Hari Raya Idul Fitri. Silaturahmi ke rumah guru-guru, ke sesama teman angkatan, yang paling penting adalah rekreasi ke pantai. Si Wa Ndopita ini tetap menjadi kordinator kami. Kalau tidak ada dia entah kami akankah terkordinir atau gimana. Entahlah...
Tetapi di tahun ini (2019) momen itu hilang. Apakah karena si Wa Ndopita sudah tidak aktif mengurus kegiatan itu, atau memang merasa jenuh dengan kegiatan tahunan ini.
Saya pun menunggu kabar dari teman-teman untuk kumpul silaturahmi ke rumah guru-guru, atau mungkin ada agenda lain, tetapi tidak ada sama sekali kabar.
Mungkin saja teman-teman sibuk sekarang karena pasti sudah punya tanggung jawab. Apalagi kebanyakan teman angkatan sudah berkeluarga. Jadi, harus dimaklumi. Tetapi pertanyaannya dimana teman yang belum berkeluarga ini? Hehehe
Apakah kalian tidak rindu untuk bisa berkumpul, bercerita, bercanda gurau, silaturahmi? Sadar dengan tidak kita adalah keluarga. Bertemu kalian semua adalah sesuatu momen yang sangat menyenangkan.
Semoga momen dan keseruan seperti awal tahun 2012 bisa teruang kembali. Sehat dan sukses buat semua teman se-angkatan.
Tulisan Singkat Oleh : La Ode Muh. Azdhar Baruddin, Alumni Tahun 2012 SMA Negeri 1 Tongkuno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H