Mohon tunggu...
La OdeMuhammad
La OdeMuhammad Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Teknik

Menulis adalah cara agar hidup ini menjadi abadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemerdekaan Indonesia Tanpa Perpecahan

20 Agustus 2019   20:45 Diperbarui: 20 Agustus 2019   20:47 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang menjadi berita paling hangat saat ini bisa kita saksikan di media sosial ataupun media elektronik, yaitu saudara kita di Papua Barat melakukan aksi menolak terjadinya diskriminasi dan juga rasis. 

Persoalan tersebut terjadi sebagai bentuk protes mereka atas tindakan persekusi yang dilakukan oleh beberapa oknum yang mengepung asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Malang, dan Semarang. Mereka dituduh sebagai pelaku penurununan bendera merah putih yang dipasang di depan asrama. Namun kenyataannya setelah polisi mengamankan dan memerikasa sejumlah mahasiswa papua tersebut, tuduhan itu tidak terbukti.

Sehingga, tanggal 19/08/2019 terjadilah aksi besar-besaran yang dilakukan oleh elemen masyarakat dan mahasiswa yang merasa mereka telah didiskriminasi dan masih adanya rasis terjadi di wilayah NKRI.  Sungguh miris, Indonesia sudah merdeka selama 74 tahun tetapi persoalan seperti ini masih terjadi.

Padahal kalau merujuk pada amanat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila jelas pada sila ke tiga yaitu "Persatuan Indonesia". Seandainya landasan tersebut benar-benar diterapkan pada kehidupan berbangsa dan bernegara, sedikit kemungkinan muncul persoalan yang seperti saat ini.

Tidak tepat saat ini untuk saling menyalahkan. Paling konkret yaitu untuk merefleksikan diri, merenung, baik itu Pemerintah dan masyarakat. Karena kalau hanya untuk saling menyalahkan tidak akan merubah semuanya. Justru, hanya membuang-buang waktu saja.

Memang di usia Bangsa Indonesia yang 74 tahun ini begitu banyak polemik, persoalan yang muncul. Isu sara, ujaran kebencian, hoaks dan lain sebagainya, yang secara tidak langsung merusak hubungan persaudaraan, kekerabatan, kekeluargaan.

Apalagi kita baru saja menyelesaikan pesta demokrasi yang banyak menguras energi. Kenapa menguras energi? Karena hampir seluruh fokus, perbincangan hanya tertuju pada politik. Bahkan, sampai menimbulkan konflik. 

Tidak sedikit konflik yang terjadi, di lingkup keluargapun terjadi yang mengakibatkan kerenggangan ikatan persaudaraan.

Kalau hanya terus berkonflik, kapan Bangsa ini bisa maju? Kapan bisa bekerja?

Sudah saatnya untuk bangkit! Tetap menjaga budaya gotong royong yang menjadi ciri khas dari Bangsa ini, demi menciptakan suasana yang harmonis, damai, aman, tentram.

Jangan mudah kita terprovokasi, diadu domba. Bangsa Indonesia adalag Bangsa yang kuat. Bangsa yang cerdas. Hal tersebut dibuktikan dengan begitu banyak generasinya yang mampu bersaing di kanca Internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun