Mohon tunggu...
La OdeMuhammad
La OdeMuhammad Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Teknik

Menulis adalah cara agar hidup ini menjadi abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

26 November 2018   14:29 Diperbarui: 26 November 2018   14:40 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jelas dalam amanat UUD 1945 "mencerdaskan kehidupan Bangsa" dan itu dititik beratkan kepada guru. Tetapi nasib para guru, para pahlawan Pendidikan telah diabaikan...Begitu banyak orang pintar, sukses, kaya yang lahir dari goresan kapur tulis dan tinta spidol di papan tulis yang dibuat mereka.

Sesaat kita menengok ke belakang! Ingat tidak dengan gambar yang bertuliskan "Tut Wuri Handayani"? Itu melekat di dasi sekolah, topi sekolah, baju sekolah. Tidak hanya itu semboyan itu juga menjadi bagian dari lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Semboyan tersebut tidak hanya tercantum begitu saja namun memiliki arti. Kalau kita melihat dan menelaah sejarah, Tut Wuri Handayani adalah salah satu semboyan yang digunakan oleh Bapak Pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewantara dalam melaksanakan sistem pendidikannya.

Ki Hajar Dewantara memiliki 3 semboyan yang saling terkait yaitu: ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani, ini dituliskan dalam bahasa jawa.

Ing ngarsa sung tulada artinya ketika berada di depan seorang guru harus bisa memberi teladan dan contoh tindakan yang baik. Ing madya mangun karsa artinya ketika berada di tengah murid-muridnya seorang guru harus dapat menciptakan ide dan membangun semangat. Tut wuri handayani artinya, ketika berada di belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Dari arti semboyan tersebut harusnya kita sadar begitu besar tanggung jawab seorang guru kepada muridnya. Sebagai teladan, kreatif, motivator, itu bukan tugas yang mudah. Guru selalu memberikan contoh yang baik di lingkungan keluarga dan juga lingkungan sekitar tempat tinggalanya, sehingga itu menjadi panutan kepada semua anak muridnya.

Pemerintahpun harusnya berupaya memperhatikan kesejahteraan guru! Kita akan balas dengan apa semua jasa-jasa mereka? Memang mereka tidak meminta sedikit dari gaji setiap anak muridnya yang sukses, melihat dan mendengar anak muridnya sukses itu merupakan kebahagian yang luar biasa bagi mereka.

Kualitas

Disamping memperhatikan kesejahteraan para guru, perlu adanya peningkatan kualitas kepada para guru sehingga murid betul-betul cerdas dan beradab. Memajukan mutu pendidikan itu tergantung pada kualitas guru. Karena untuk melahirkan generasi yang cerdas harusnya guru sebagai tokoh utama dalam dunia pendidikan terus dituntut memiliki kualitas yang baik. Hal tersebut dilakukan agar output yaitu murid selaku generasi penerus Bangsa memiliki kualitas pula, mampu bersaing, cerdas dan juga beradab.

Banyak persoalan saat ini, mungkin karena banyak guru yang usia tua atau memang kurangnya pelatihan yang dilakukan oleh institusi/dinas terkait. Dimana ada beberapa guru yang memang kurang kompeten. Buktinya ketika menggunakan komputer masih banyak yang belum bisa, dan memang ini mayoritas terjadi pada guru yang usianya tua atau guru senior.

Pemerintah perlu mencari langkah tepat untuk menangani hal tersebut, salah satunya terus melakukan pelatihan sehingga SDM yang dimiliki oleh staf pengajar yaitu guru sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian juga revolusi mental perlu dilakukan kepada guru seperti tidak hanya menarget materi cepat selesai namun juga mendorong pemahaman kepada murid terhadap apa yang diajarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun