Sekarang ini merupakan jaman milenial dimana akses informasi sudah dengan mudah untuk didapatkan. Hanya dengan sekali "klik" apa yang diinginkan sudah terpampang dengan jelas di layar gadget.
Namun, hal itu tidak mampu menggantikan peran seorang guru yang mengajar, mendidik dan membina murid. Walaupun kita sudah dimanjakan dengan teknologi tapi guru tetap berada di posisi pertama sebagai pembentuk karakter, serta pemberi pengetahuan.
Pernah tidak anda mengalami masalah di sekolah? Bagaimana guru anda ikut andil dan sebagai orang pertama membantu anda. Atau mungkin anda pernah sakit di sekolah? Bagaimana guru anda merawat anda, menyayangi anda, sadar tidak saat itu mereka sesaat beralih profesi sebagai perawat/dokter?
Guru juga bahkan berubah menjadi mesin google. Tidak jarang ketika anak muridnya mengalami kesulitan tentang pelajaran, pastinya mereka akan mencari guru untuk menanyakan tentang pelajaran itu. Gurupun pasti menjawab semua pertanyaan itu tidak peduli sebanyak atau sesulit apa soal yang telah ditujukan padanya.
Guru bukan persoalan mengajarkan  "1+1=2" atau "b+a=ba". Mereka juga bukan sekedar profesi yang mengajar kemudian dibayar, namun mereka adalah multi talenta. Ketika dianalogikan dengan pelalatan permesinan guru adalah kunci inggris, dianalogikan dengan perabot rumah tangga adalah panci serba guna dan ketika dianalogikan dengan bumbu dapur adalah bumbu serba guna.
Guru memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan Bangsa. Hal itu jelas tercantum dalam Amanat Pembukaan UUD 1945.
Kesejahteraan
Banyak polemik yang timbul saat ini dimana telah tersiar di media tentang Guru Honorer yang meminta kesejahteraan dengan mengharapkan pengangkatan PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Memang pemerintah membuka seleksi CPNS namun kuota yang dibutuhkan tidak sesuai dengan banyaknya guru honorer yang ada di seluruh wilayah NKRI.Kemudian juga dengan adanya batasan umur yang diberikan maksimal 35 Tahun. Ini menjadi tantangan terberat bagi pemerintah, mau dikemanakan mereka yang merupakan pahlawan pendidikan? karena kemajuan suatu negara itu tidak terlepas dengan peran dari guru. Orang menjadi sukses, menjadi pintar, menjadi pemimpin sekalipun itu karena jasa guru.
Pemerintah juga sudah memberikan sertivikasi dan itu sangat membantu para guru. Kemudian memberikan dana terpencil (Dacil), meskipun Dacil tersebut tidak merata dan bahkan dihilangkan di beberapa daerah. Paling tidak ada usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberikam kesejahteraan kepada guru.
Namun sebenarnya masih banyak guru yang tidak diperhatikan seperti yang ada di daerah perbatasan, daerah terpencil atau pelosok, kepada siapa mereka harus mengadu? Parahnya bahkan mereka pun sudah tidak dihargai oleh murid-muridnya. Ketika anak murid ditegur karena merokok di sekolah, murid marah dan melapor ke orang tua, kelirunya lagi orang tua malah marah dan lapor polisi....Bagaimana sebenarnya arah pendidikan Bangsa Indonesia ini kedepannya? Kemana kalian semua pemimpin Bangsa ini yang telah menjadi besar namun melupakan jasa gurumu?