Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Selamat Jalan Romo Benny Susetyo, Pr

5 Oktober 2024   12:14 Diperbarui: 5 Oktober 2024   13:58 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Jalan Romo Antonius Benny Susetyo, Pr.

Mengejutkan kepergian Romo Antonius Benny Susetyo, Pr. "Romo Benny" saya biasa memanggilnya. Pagi, 5 Oktober 2024 dini hari Romo Benny dipanggil Allah ke surga. Baru beberapa waktu lalu kami bertelepon dan berdiskusi tentang situasi politik Indonesia belakangan. 

Komunikasi kami berdua diakhiri dengan kesepakatan akan bertemu sambil ngopi ngopi seperti biasanya kami meluangkan waktu berdiskusi. Biasanya kami atur kesempatan dan ngopi berdua.

Bisa saya yang meminta atau Romo Benny yang mengajak bertemu sambil ngopi di salah satu warung kopi di daerah Cikini atau di area Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Kami berdua memang memilih tempat terbuka dan menikmati suasana ngopi, diskusi, dan hiruk pikuk stasiun Gambir. Saat kami diskusi biasanya akan ada beberapa pengunjung warung kopi yang menyapa kami karena mengenal Romo Benny yang sering muncul di media massa.

"Ayo Gor, kita ketemu di tempat biasa ya di Gambir", ajak Romo Benny menutup komunikasi via telepon bersama saya. Kami selanjutnya bertemu di Gambir dan ngobrol tentang isu atau kasus yabg menjadi topik perhatian kami. 

"Gor, ini ada kawan saya butuh pengacara, tolong dibantu ya," pesan Romo Benny kepada saya jika ada korban yang butuh didampingi kasusnya di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.

Nah beberapa waktu lalu, Romo Benny meminta bertemu karena ingin membicarakan kasus seorang korban yang dipermainkan oleh aparat hukum di pengadilan. Saya diminta mendampingi si korban agar tidak diperas oleh petugas di pengadilan. Kami sudah atur waktu untuk bertemu, tetapi Tuhan yang menjemput Romo Benny dan membantu Romo Benny menyelesaikan pertolongannya.

Sosok Romo Benny memang dikenal selain sebagai seorang imam juga seorang aktivis sosial dan kemanusiaan. Awal kami berkenalan sekitar tahun 1997 ketika kami aktif pada program kaderisasi kami muda bersama Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Saat itu Romo Benny masih menjalani masa sebagai frater, calon imam yang memang sudah mulai menunjukan ketertarikannya pada dunia keterlibatan sosial serta kemanusiaan.

Foto Romo Benny Susteyo (Diolah dari dokumentasi BPIP)
Foto Romo Benny Susteyo (Diolah dari dokumentasi BPIP)

Selanjutnya kami sering bekerja sama ketika di Tim Relawan untuk Kemanusiaan saat kasus pembantaian ulama di Jawa Timur serta advokasi kasus korban politik kekerasan di Indonesia. 

Dalam keterlibatan ini, Romo Benny dikenal sebagai Romo yang berani dan kritis serta berjejaring kuat dalam melakukan pembelaan kepada korban. Dalam kasus Pidana Mati, kami sama-sama beradvokasi menolak hukuman mati di Indonesia. Saya pernah meminta bantuan Romo Benny ketika melakukan advokasi terhadap terpidana mati dan seperti kasus Rodrigo dan Mary Jane juga terpidana mati lainnya. 

Beberapa terpidana mati dapat ditolong dan ditunda eksekusinya setelah dibantu diurus pengungkapan kasusnya oleh Romo Benny. Jika korban dan keluarganya sudah putus asa tetapi tidak untuk Romo Benny. Tetap diusahakan ada jalan keluar atau solusi agar eksekusi tidak dilakukan.

Banyak korban politik kekerasan yang ditolong oleh Romo Benny. Kasus apa pun, atau siapa pun korban, Romo Benny selalu siap dimintai tolong untuk membantu. Kuat dan kerasnya serta keberaniannya membuat Romo Benny terkadang membuat banyak pihak marah atau merasa dirusak relasi kekuasaannya.

Selamat jalan Romo Benny, terus membantu dan menolong korban.

Astina, 05102024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun