Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Isoman di Desa

20 Februari 2022   10:54 Diperbarui: 20 Februari 2022   11:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Isoman di Desa Saja.

Akhir saya dan Yoseph juga Alpen melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah kami di Ciapus, Kabupaten Bogor. Pilihan pindah isoman  diambil karena udara di desa di Ciapus lebih segar dan bersih. Bagi penderita COVID 19 udara bersih membantu menyembuhkan. Sementara isteri saya, Tiarlin  tambah membaik, sudah lima hari dalam perawatan dokter dan tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran. Anak kami si sulung, Kevin besok sudah mulai masuk kerja kembali setelah isoman di rumah selama 10 hari. Setiap sore kami berempat berusaha melakukan doa Novena Tiga Salam Maria bersama untuk kesembuhan kami dan semua penderita COVID 19 serta harapan segera berhentinya Pandemi COVID.

Rencananya selesai perawatan dari RSD Wusma Atlet, Tiarlin Apridawati Agatha  akan kami bawa juga ke Ciapus, Bogor bergabung bersama Yoseph dan Alpen.  Penularan COVID Omicron begitu cepat dan cepat sekali. Tadi Yoseph bercerita pengalamannya dimasa berat terpapar Omicron. Hari pertama dan kedua suhu badan hingga hampir 40 C, naik turun hingga 38C. Selama dua hari itu badannya sakit sekali, melebih sakit ketika dia harus operasi Abses di tahun 2020. Kepala pusing, berputar-putar tidak karuan. Yoseph mengambil cara menurunkan panas dan sakit badannya  dengan membuka baju lalu tidur di lantai kamarnya. Cara itu cukup ampuh dan mengurangi rasa sakit dan panas suhu badannya. Sampai akhirnya Yoseph hanya badan tapi kaki yang tetap di lantai agar panas badannya terserap oleh lantai.

Hari ketiga akhirnya rasa badan sudah lumayan ringan dan kepala berkurang pusingnya.  Selama lima hari isoman Yoseph memang disiplin berada di kamar dan kami tidak boleh masuk. Saya memberi makan, minum dan obat hanya meletakan di depan pintu, kemudian Yoseph mengambilnya. Sesudah makan dia mencuci sendiri piringnya ke garasi melalui pintu kamat bagian depan. Berhasil Yoseph  bertahan dengan obat dari Puskesmas dan tambahan suplemen multi vitamin.

Hari kelima kondisi semakin membaik dan kami mengungsi ke Ciapus Bogor. Begitu pula saya, walaupun bukan penderita COVID tapi karena berinteraksi dengan penderita COVID 19 tetap ikut melakukan isoman. Guna menjaga stamina dan kesehatan, saya menjaga jarak dan prokes serta makan makanan bergizi serta minum beberapa multivitamin. Jalan ini saya sebut sebagai Jalan Berdamai dengan Virus COVID. Saya  ambil cara ini  agar saya tetap sehat dan tetap bisa membantu isteri dan kedua anak yang sedang terpapar COVID 19.

Semoga Tiar dan Yoseph terus membaik dan sehat kembali sedia kala dan bisa berkumpul bersama. Semoga juga Tuhan memberi kesehatan untuk semua penderita COVID 19  serta kesehatan untuk kita semua.

Astina, 18 Pebruari 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun