Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Advokasi Kampung Miskin Jakarta dengan Kampung Warna-warni

17 Oktober 2021   15:04 Diperbarui: 17 Oktober 2021   16:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengingat Sejarah Kampung Warna Warni dan Kampung Kawasan Tanpa Rokok di Jakarta.

Postingan di FB saya ini 5  tahun lalu ketika saya membaca liputan tentang kampung Warna Warni Jodipan Malang  Jawa Timur dari sebuah majalah yang saya dapat dari pesawat. Saat itu saya sedang dalam perjalanan dengan sebuah maskapai penerbangan. 

Saya baca-baca majalah dalam pesawat dan saya tertarik dengan sebuah liputan tentang kampung sederhana di pinggir sungai dan di bawah jembatan yang dirubah menarik menjadi Kampung Warna Warni. Setelah membaca liputan itu saya terinspirasi ingin mengajak warga kampung miskin di Jakarta membuat cara yang sama. 

Saya mengajak teman Fakta memulai  untuk kampung miskin di Jakarta dampingan FAKTA yang rawan penggusuran sekitar tahun 2006 dan mulai terealisir di Kampung Penas Tanggul. 

Biasanya yang menjadi alasan sebenarnya menggusur kampung miskin adalah karena pemerintah menganggap kampung miskin itu kumuh, kotor, kriminal dan tidak sehat. 

Nah masuklah kita dan advokasi membuktikan bahwa stigma pemerintah itu tidak benar. Bersama warga bisa membangun kampung warna warni  yang indah, bersih dan terorganisir baik walau miskin. Beruntung juga saya sudah tiga kali mengunjungi Kampung Jodipan Malang, tidak bosan mengunjungi jika ke Malang.

"Membangun kampung miskin menjadi indah dan menarik tidak harus menggunakan material baru mahal. Bisa kita gunakan material yang ada walau bekas dan bisa menjadikan kampung miskin menarik", saya teringat nasehat almarhum Romo Mangunwijaya Pr pada saya sekitar tahun 1990. Ketika itu saya dan Romo Mangunwijaya Pr sedang berdiskusi tentang merevitalisasi kampung miskin agar tidak kumuh dan jadi sasaran penggusuran dari aparat Pemda setempat.    

Pesan pengalaman itu diambil Romo Mangunwijaya Pr dari pengalamannya mendampingi dan mengadvokasi Kampung Code Yogyakarta yang akan digusur dan berhasil tidak digusur oleh Pemda Yogyakarta ketika itu.  

Nah mulai dari sini, saya gulirkan ide membuat kampung warna warni di Penas Tanggul dan Cililitan untuk menangkal penggusuran. 

Awalnya memang sekitar tahun 1991 saya dan teman-teman berhasil membangun kampung Penas Tanggul menjadi kampung tertata rapi untuk melawan penggusuran. 

Cara ini berhasil dan akhirnya pada tahun 2002  mendapatkan pengakuan dari pemerintah melalui ibu Erna Witoelar yang ketika itu menjadi menteri Kimpraswil. 

Selanjutnya cara atau strategi membangun menata kampung miskin menjadi kampung tertata dan indah menjadi pilihan untuk mengadvokasi penggusuran kampung dan berhasil di beberapa kampung di Jakarta. 

Salah satunya juga adalah Kampung Kebun Pala Cililitan yang letaknya di pinggir jalan tol Jagorawi, Jakarta Timur. Bersama warga kami menata dan berhasil menahan penggusuran dari pihak PT Jasa Marga.  

Setelah tertata dan rapi selanjutnya sejak tahun 2006-2008 advokasi kampung dengan membuat Kampung Warna Warni.  

Langkah selanjutnya untuk memperkuat posisi serta keberadaan warganya, pada tahun 2016 saya bersama Fakta berhasil  membangun  kampung warna warni Penas Tanggul Jakarta Timur  berkembang menjadi kampung Kawasan Tanpa Rokok (KTR)   pertama di Jakarta.  Selanjutnya dua tahun kemudian, 2018 kami berhasil membangun Kampung warna warni Cililitan menjadi kampung KTR kedua di Jakarta.  Menjadikan kampung warna warni KTR agar warga menjadi lebih sehat, ekonominya kuat dan ikut mendukung pemerintah untuk menaikan derajat kesehatan warga negara Indonesia.


Jelas upaya kampung Warna Warni  KTR ini pun mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga internasional. Keberadaan Kampung Warna Warni KTR yang kami bangun bersama warga Kampung Penas dan Kampung Cililitan menjadi inspirasi warga kampung lain di Jakarta dan daerah lain. 

Sekarang saja Pemprov Jakarta meniru membangun kampung KTR di beberapa kampung di Jakarta. Lumayanlah ide kami me jadi inspirasi untuk sesama dan pemerintah untuk menaikan derajat hidup dan kesehatan warga miskin.

Jika teman-teman ingin tahu lebih bagus tentang Kampung Warna-warni KTR Penas Tanggul dan Cililitan bisa di Googling.

Astina, 17 Ontober 2021  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun