Mohon tunggu...
Azam Putra Lewokeda
Azam Putra Lewokeda Mohon Tunggu... Guru Pelosok -

Guru Madrasah Adonara

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kekal Itu Mahal

10 Mei 2019   04:36 Diperbarui: 10 Mei 2019   04:59 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusiratkan sebuah lelah hari ini

Saat mentari msih amat terik

Sempat terpental kalah, aku terpuruk

Sebab ia berlalu dengan parfum wangi

Kulenggamkan lagi bukti syukur ini

Sesaat  ia balut lipstik gurih

Dengan anggun memberi diri

Akh...Tuhanku mata ini terasa perihg

Bila tiba ajalku

Apakan ia berbuat biar kekal?

Pula amalnya tak begitu mahal

Lalu, untuk apa terburu-buru?

Sesekali ia terlihat congkak

Dengan lilin berarak

Mengamini doa dengan teriak

Agar ia terlihat tegak

Itu sampah...

Dalam hati ia berbuat sumpah

Terpapar lebar, biar asyik!
Kalau ia, kua kaui cantik!
Tuhan...maklumkah ia

Sebab dirinya bukannya murah

Pula sadarnya diamuk amarah

Maka, ia amat gegas memeras masa

Tuhan ampuni dia

Engkau Yang Maha Tahu, antara dia dan aib.

Tanjung BUnga, April 2019----Guratan asyik Victorianus Hokon---Pegiat puisi Dusun Keka-Riangpuho


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun