Kusiratkan sebuah lelah hari ini
Saat mentari msih amat terik
Sempat terpental kalah, aku terpuruk
Sebab ia berlalu dengan parfum wangi
Kulenggamkan lagi bukti syukur ini
Sesaat  ia balut lipstik gurih
Dengan anggun memberi diri
Akh...Tuhanku mata ini terasa perihg
Bila tiba ajalku
Apakan ia berbuat biar kekal?
Pula amalnya tak begitu mahal
Lalu, untuk apa terburu-buru?
Sesekali ia terlihat congkak
Dengan lilin berarak
Mengamini doa dengan teriak
Agar ia terlihat tegak
Itu sampah...
Dalam hati ia berbuat sumpah
Terpapar lebar, biar asyik!
Kalau ia, kua kaui cantik!
Tuhan...maklumkah ia
Sebab dirinya bukannya murah
Pula sadarnya diamuk amarah
Maka, ia amat gegas memeras masa
Tuhan ampuni dia
Engkau Yang Maha Tahu, antara dia dan aib.
Tanjung BUnga, April 2019----Guratan asyik Victorianus Hokon---Pegiat puisi Dusun Keka-Riangpuho
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI