1. Teknik Overlapping (Lapis Bertumpuk)
Pada peta tematik, kertas kalkir sering digunakan dengan teknik overlapping, di mana beberapa lapisan informasi digambar pada lembaran kalkir yang berbeda. Setiap lapisan menggambarkan satu tema spesifik, seperti kontur tanah, jaringan jalan, atau pola curah hujan. Dengan menumpuk lapisan tersebut, pengguna bisa melihat hubungan antara berbagai data spasial.
2. Tracing (Menjiplak)
Salah satu teknik utama dalam penggunaan kertas kalkir adalah tracing atau penjiplakan. Kalkir ditempatkan di atas peta dasar, dan pengguna bisa dengan mudah menjiplak elemen-elemen penting yang dibutuhkan, seperti garis kontur atau batas wilayah. Teknik ini memungkinkan hasil yang sangat akurat, terutama dalam proses perbandingan data.
3. Penggabungan Data Manual
Kalkir juga memudahkan penggabungan data dari berbagai sumber. Peta tematik yang dibuat menggunakan kertas kalkir memungkinkan kartografer untuk memperbarui atau mengganti salah satu lapisan tanpa mengubah peta keseluruhan, sehingga fleksibilitas dalam revisi data sangat tinggi.
Selain kertas kalkir, plastik transparansi merupakan media lain yang sering digunakan dalam pembuatan peta tematik. Plastik transparansi menawarkan beberapa kelebihan yang membedakannya dari kalkir, seperti daya tahan yang lebih tinggi dan kemampuannya untuk digunakan dengan bahan penghapus tanpa merusak permukaannya. Plastik transparansi juga sering digunakan dalam pembuatan peta tematik karena lebih kuat dan tahan lama dibandingkan kalkir. Berikut teknik penggunaannya dalam pembuatan peta tematik  Sulawesi Barat:
1. Penggambaran dengan Spidol Teknik
Plastik transparansi sering digunakan dengan spidol permanen untuk menggambar garis kontur, batas wilayah, atau zona tematik lainnya. Misalnya, untuk peta kepadatan penduduk, setiap kabupaten dapat digambarkan dengan warna atau simbol tertentu yang menandakan tingkat kepadatan.
2. Visualisasi Berlapis dalam Presentasi
Plastik transparansi juga digunakan dalam presentasi data peta, misalnya saat menggunakan proyektor overhead. Lapisan tematik yang berbeda seperti iklim, topografi, dan penggunaan lahan dapat disusun dan diproyeksikan satu per satu untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai wilayah Sulawesi Barat.