Mohon tunggu...
Azalia Zaneta
Azalia Zaneta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat

Seorang Mahasiswa Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi dan Penarapan Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Sungai Tabuk

12 September 2024   15:05 Diperbarui: 12 September 2024   15:10 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar : geotagging/dokpri)

Nama: azalia zaneta                                                         

NIM: 2410416320023                                                           

Pernahkah kalian mengamati lahan basah dan apa saja ekosistem serta nilai ekologi yang ada di dalamnya?.


Dalam hal ini Saya Azalia Zaneta dalam Mata kuliah Pengantar Lingkungan Lahan Basah yang diampu oleh: Dr. Rosalina Kumalawati, S.SI,M.Si. akan Mengobservasi Secara langsung Mengenai   lahan Basah


Teori yang di gunakan dalam hasil Observasi ini mengutip dari laman https://pslh.ugm.ac.id/lahan-basah-berkelanjutan, Lahan basah Menurut Konvensi Ramsar pasal 1 ayat (1), lahan basah (wetland) adalah wilayah-wilayah Dengan tanah yang jenuh air, baik permanen maupun musiman. Wilayah-wilayah ini dapat sebagian atau Seluruhnya tergenangi oleh lapisan air yang dangkal. Lahan basah dapat berupa rawa, payau, lahan gambut, dan perairan alami atau buatan, dengan air yang tergenang atau mengalir, tawar, payau, atau asin. Lahan Basah juga dapat mencakup perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter pada saat air surut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi dampak berbagai penggunaan lahan basah, termasuk pertanian, budidaya perairan, atau pembangunan..


Nilai ekologi lahan basah sangat penting karena menyediakan banyak ekosistem yang mendukung Ekosistem dunia lainnya. Rantai makanan dan ekosistem: Sebagai bagian dari rantai makanan, lahan basah merupakan sumber makanan bagi Spesies lain. Misalnya, mereka menyediakan tempat bersarang dan Mencari makan bagi ikan dan burung yang bermigrasi. Kehadiran mereka membantu menjaga Keseimbangan antara ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Bagaimana warga lokal setempat memanfaatkan lahan basah terhadap kehidupan sehari hari ?


Pemanfaatan lahan basah bervariasi berdasarkan karakteristiknya dan kebutuhan masyarakat di Berbagai lokasi yang berbeda-beda, Terdapat banyak cara yang dilakukan penduduk untuk Memanfaatkan Seperti halnya melalui kegiatan Perikanan dan Budidaya Perairan dimana lahan-lahan Seperti rawa dan muara menjadi sektor perekonomian masyarakat setempat
 dengan berternak bebek,  Selain itu terdapat banyak sawah yang mengandalkan lahan Basah untuk menanam padi sebagai bahan pokok utama. Lahan basah juga Memberikan Manfaat Bagi Sumber daya alam yaitu koleksi tanaman holtikultura, dan pangan, Serta adanya rumah produksi batako sebagai bahan material membangun rumah, Selain itu lahan basah memiliki peranan penting bagi masyarakat sekitar dalam kehidupan sehari-hari.


Sistem pengelolaan lahan basah yang kurang tepat dapat mengurangi manfaat dan dampak positif bagi aktivitas masyarakat di wilayah kecamatan sungai tabuk, untuk menjaga keseimbangan ekosistem berikut ini adalah beberapa langkah-langkah dan strategi yang dapat diterapkan pada masyarakat sekitar :


1.Edukasi dan kesadaran: Memberikan pemahaman serta edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya lahan basah bagi ekosistem, termasuk pengedalian banjir, penyimpanan air, dan berbagai jenis habitat spesies, Strategi ini dapat dilakukan dengan mengadakan seminar, workshop, atau mengadakan kampanye lingkungan ke desa-desa.


2. Partisipasi Masyarakat : Melibatkan dan mengikutsertakan masyarakat penduduk desa dalam pengelolaan lahan basah juga sangat penting. Karena masyarakat dapat terjun langsung dalam perencanaan, pemantauan, dan pemeliharaan lahan basah. Adapun pembentukan kelompok masyarakat seperti CCE, dan LGD peduli lingkungan. keterlibatan kelompok atau pun komunitas dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab menjaga kelestariannya.


3.Restorasi dan konservasi : Melakukan resrorasi lahan basah yang sudah terdegradasi dan konservasi lahan basah yang masih ada. Dengan menerapkan teknik pertanian yang ramah lingkungan untuk dapat mengurangi dampak negatif dari lahan basah. Prosedur restorasi termasuk penanaman menggunakan vegetasi asli, pengedalian dan pencegahan konservasi lahan basah menjadi lahan pemukiman.  

Dengan ini saya Azalia Zaneta, Program Studi Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat melakukan observasi secara langsung di Kecamatan Sungai Tabuk dengan tujuan untuk mengetahui Potensi dan Pemanfaatan Lahan Basah yang ada di daerah tersebut.

Berikut ini adalah hasil dokumentasi dari observasi lapangan di Kecamatan Sungai Tabuk:
1. Pemanfaatan lahan basah sebagai tanaman pangan padi.

2. Pemanfaatan lahan basah sebagai holtikultura sayur

( sumber gambar: geotagging/dokpri)
( sumber gambar: geotagging/dokpri)

3. Pemanfaatan lahan basah sebagai peternakan

4.Pemanfaatan lahan basah sebagai holtikultura buah

( sumber gambar:geotagging/dokpri )
( sumber gambar:geotagging/dokpri )
5.Pemanfaatan lahan basah sebagai perkebunan

( sumber gambar: geotagging/dokpri)
( sumber gambar: geotagging/dokpri)

6.Pemanfaatan Lahan basah Sebagai kegiatan Eknomi produksi batako

(sumber gambar: geotagging/dokpri )
(sumber gambar: geotagging/dokpri )

Berdasarkan hasil observasi yang saya temukan di lapangan maka dapat saya simpulkan di Lahan basah, sesuai Konvensi Ramsar, adalah wilayah dengan tanah jenuh air yang dapat tergenang secara permanen atau musiman, mencakup rawa, payau, lahan gambut, serta perairan dangkal, tawar, payau, atau asin. Ekologinya penting karena mendukung ekosistem global, menyediakan habitat, serta rantai makanan bagi spesies lain. 

Masyarakat memanfaatkan lahan basah untuk pertanian, perikanan, dan budidaya perairan, serta bahan material seperti batako. Namun, pengelolaan yang kurang tepat dapat mengurangi manfaatnya. Strategi yang dapat diterapkan meliputi edukasi dan kesadaran, partisipasi masyarakat, serta restorasi dan konservasi untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun