Mohon tunggu...
Azalia Taimia
Azalia Taimia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor

saya sangat suka mendengarkan musik karenanya saya tidak harus mendengarkan apa yang ada dikepala saya yang sangat bersik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keunikan Para Khulafaur Rasyidin Dalam Berdiplomasi

27 September 2022   07:29 Diperbarui: 27 September 2022   07:40 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diplomasi yang dirangkain oleh para khalifah pengganti Rasulullah sangatlah beragam mulai dari khalifah pertama yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang pemuka agama dan pemimpin islam yang telah sangat dipercaya akan kalamnya ketika ia menceritakan kisah isra' mi'raj yang dilakukan Rasulullah. 

Abu Bakar adalah salah satu sahabt nabi yang selalu mengikuti kegiatan-kegiatan beliau, yang selalu berada di samping beliau dalam keadaan susah maupun senang. diplomasi yang dilakukan oleh Abu Bakar yaitu berkecimpung dalam peperangan seperti perang Uhud dan juuga Badar. 

Dalam peperangan itu Abu Bakar berusaha memposisikan sebagai musuh yang baik dan uga tidak melanggar hukum islam dalam berperang yang melawan anaknya sendiri bernama Abdur Rahman. Abu Bakar merupakan Amirul Hajj yang pertama dan telah menggantikan imam shalat sebanyak 17 kali. 

Dalam kepemimpinan beliau beliau mampu menyetarakah hak masyarakat untuk mengkritik tindakan yang dilakukan oleh elit politik, dan juga beliau menegaskan kepada para jabatan pemerintahan agar tetap di alan Allah dan tidak menyeleweng. 

Beliau menganggap dirinya sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin masyarakat yang harus berani, jujur, dan juga amanah. Evolusi pemberontakan dan pemurtadan salah satu jalan diplomasi yang dilakukan oleh Abu Bakar, dengan mengirim 11 ekspedisi ke berbagai wilayah dan memberangus orang-orang murtad.  

Selanjutnya diplomasi Umar bin Khattab, dalam kepemimpinan Umar istilah diplomasi menjadi perkembangan yang mulai meranjak naik, seperti adanya perjanjian yerussalem, dan perlindungan kepada kaum minoritas. 

Umar mengamankan negriya senndiri dengan pengusiran orang-orang yahudi dan nashrani.  

Utsman bin Affn khalifah ketiga yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan juga kekayaan dari ayahnya. beliau menasihati kepada para gubernur untuk bersikap ramah kepada masyarakat. mengumpulkan pajak bagi para masyarakat dan juga menjalankan tugas sebagai pengabdian masyarakat adalah bentuk dari kegiatan kebijakaan yang dilakukan oleh Utsman saat menjadi khalifah. karna sifat beliau yang ramah beliau percaya bahwaa dengan keramahtamahan akan menciptakan sebuah administrasi pemerintahan yang baik. 

dengan memerhatikan hak asasi manusia di negaranya dan tradisi ini perlu diteruskan ke masa pemimpin setelahnya. Berbagai keberhasilan yang diraih oleh Ustman bin Affan dalam periode pertama pemerintahannya yaitu penumpasan pemberontakan yang mengambil kesempatan atas wafatnya Umar, Ustman pun melakukan perluasan kekuasaan daerah Islam, ia melakukan politik ekspansi dalam menaklukkan daerah-daerah beruapa Azerbaijan, Ar-Ray, Alexandria, Tunisia, Cyprus, Armenia, Tripoli, An Nubah, Kubah dan Kerman. 

dalam bidang ekonomi Utsman mendirikan sebuah lembaga perekonomian semacam Bank yang dahulu masih disebut Baitul Mal. sampai pada khalifah terakhir yaitu Ali Bin Abi Thalib, dalam masa pemerintahan beliau banyak kejadian yang dramatis terjadi, mulai adanya peperangan antar saudara dan konfrotaasi lainnya. 

Hal yang petama di lakukan Ali saat menjadi khalifah adalah kasus pembunuhan terhadap Utsman di kala itu. 

dengan urusan tersebut yang belum diketahui identitas [embunuhnya Ali memilih untuk bersabar dan melanjutkan tugas yang seharusnya ia kerjakan seperti mengangkat para gubernur di setiap wilayah islam . namun disisi ini ketika Ali mempertahankan Muawiyah sebagai gubernur Syiria dan segera mengangkat Thalhah sebagai Gubernur Kufah dan Zubair sebagai gubernur Bashrah. 

Sementara itu, Abdullah bin Abbas tidak setuju dengan pandangan ini. Dalam pandangannya sangat tidak cocok bagi Ali untuk mempertahankan status quo, karena ada alasan kuat bahwa Muawiyahlah yang telah menyebarkan ketidakpuasan terhadap rejim lama yang telah mengakibatkan terbunuhnya Utsman. 

Kendati demikian maka Ali mereformasi struktur baru dengan Ali memilih tiga orang pimpinan terkemuka Anshar, dengan tujuan untuk mendamaikan antarkelompok yang semakin besar pengaruhnya di Madinah. kemudian kala perang Shiffin terjadi Ali telah putus asa dalam menawarkan perdamaian dan mengajak orang-orang Syria untuk berbai'at. 

Dan dengan sangat terpaksa, akhirnya dia memutuskan untuk melancar serangan atas musuh-musuhnya pada tanggal 26 Juli 657. Namun demikian, dia masih saja memerintahkan para pengikutnya untuk menanti para musuhnya meyerang lebih awal. 

Pasukannya diperintahkan untuk tidak menjarah dan merampas barang-barang musuh, tidak diperbolehkan untuk memotong-motong tubuh mereka, jangan sampai menyakiti wanita. Mereka diminta untuk selalu ingat, bahwa musuhmusuh yang mereka hadapi saat ini bukanlah orang lain, mereka adalah saudarasaudara seiman. disini Ali telah menerapkan beberapa hukum perang yang sekarang kita ketahui sebagai HHI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun