Melalui akuntansi manajemen, perusahaan tersebut dapat menghitung penghematan biaya yang dihasilkan dari pengurangan konsumsi energi dan air serta peningkatan efisiensi yang berkontribusi pada margin keuntungan. Sementara itu, Patagonia menggunakan pelaporan yang transparan untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.Â
Akuntansi manajemen perusahaan tersebut memetakan biaya dan manfaat dari setiap inisiatif CSR, mulai dari penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan hingga program daur ulang produk. Kedua perusahaan ini menunjukkan bagaimana CSR dapat menjadi bagian dari strategi bisnis yang lebih besar, menghasilkan manfaat sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Secara keseluruhan, akuntansi manajemen memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa CSR tidak hanya merupakan kewajiban sosial, tetapi juga bagian dari strategi bisnis yang menguntungkan.Â
Dengan alat analisis yang tepat, perusahaan dapat mengukur dampak finansial dan non-finansial dari setiap inisiatif CSR, memastikan bahwa program CSR memberikan hasil yang terukur dan relevan dengan tujuan bisnis jangka panjang.Â
Melalui pengendalian yang baik, pelaporan yang transparan, dan integrasi dengan strategi perusahaan, akuntansi manajerial memastikan bahwa CSR berkontribusi pada keberlanjutan perusahaan secara keseluruhan.
 Oleh karena itu, perusahaan yang memanfaatkan akuntansi manajemen dengan baik akan memperoleh nilai lebih dari setiap program CSR yang mereka jalankan, tidak hanya dalam hal tanggung jawab sosial tetapi juga dalam meningkatkan profitabilitas dan daya saing mereka di pasar global.
Nah dari pembahasan diatas, diharapkan pembaca dapat memahami bagaimana akuntansi manajemen tidak hanya berperan dalam aspek keuangan tetapi juga dalam mengukur dan mengelola dampak CSR untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi bisnis.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H