Pagak, 30 Juli 2024 -- Siapa sangka, bau menyengat dari kotoran ternak bisa diatasi dengan cara yang sederhana? Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Semarang telah membuktikannya dengan berhasil membuat asap cair dari alat sederhana.
Mayoritas masyarakat di Desa Pagak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen memiliki ternak sebagai pekerjaan sampingan. Masalahnya, rata-rata masyarakat yang memiliki ternak, membuat kandang ternak di dekat rumah, bahkan dijadikan satu dengan rumah. Hal tersebut mengakibatkan adanya permasalahan bau yang dihasilkan oleh kotoran ternak. Bau tersebut dapat mengganggu kenyamanan hingga kesehatan bagi peternak maupun ternak itu sendiri. Oleh sebab itu, mahasiswa KKN Undip berinovasi membuat asap cair dari alat yang sederhana untuk membantu mengurangi bau tidak sedap dari kotoran ternak.
Proses pembuatan asap cair ini terbilang mudah. Pertama, bahan baku seperti serbuk kayu/sekam dibakar dalam wadah tertutup. Asap yang dihasilkan kemudian dialirkan melalui pipa pendingin hingga menjadi cairan. Cairan inilah yang kemudian disebut dengan asap cair.
"Asap cair kaya akan senyawa fenol dan asam karboksilat yang memiliki sifat antibakteri dan antimikroba. Senyawa tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau busuk pada kotoran ternak," ujar Zahra, mahasiswa KKN Undip.
Cara penggunaannya pun sangat sederhana. Asap cair cukup disemprotkan pada tumpukan kotoran ternak secara merata. Selain menghilangkan bau, asap cair juga dapat meningkatkan kualitas pupuk organik.
"Sebagai seseorang yang telah lama bekerja dibidang peternakan, saya baru mengetahui inovasi ini dan ini sangat membantu," ujar Bapak Suwito, ketua Kelompok Ternak Desa Pagak.
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masalah bau kotoran ternak dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H