Â
   Perihal Jodoh, mau setumpuk kriteria yang kita telah bangun akan hancur lebur dengan kehendak pilihan Tuhan yang disediakan untuk kita, apa bukan begitu?.
   Perempuan manis yang memiliki rambut ikal ini adalah mahasiswa dari universitas ternama di Depok, ia lahir bukan dari keluarga yang kaya, ia juga hidup tanpa seorang Ibu sejak dia duduk dikelas 3 SD.
   Pada 1998, Tasya menemani Ayah nya bekerja sebagai penjual sepatu di sebuah pasar besar, dengan gaya mahasiswa nya yang nyentrik, dia sangat disukai banyak lelaki seusia nya, bahkan pelanggan Ayah nya yang berasal dari Somalia pun mengaggumi kecantikan nya, juga kecerdasan dalam berbahasa Inggris nya dalam bernegoisasi, Wanita hebat.
   Tetapi dari sekian banyak lelaki yang mendekati Tasya, tidak ada satupun yang membuat dirinya luluh karena Tasya memiliki banyak kriteria untuk lelaki sebagai pendamping nya, bahkan sampai umur 24 tahun ini ia belum pernah memiliki kekasih. Sampai suatu ketika seorang pria tampan dengan wajah tirus, hidung mancung dan urakan melihat gadis itu dari kejauhan, keinginan untuk berkenalan dengan gadis itu lebih besar dari pada nyali nya yang sekecil biji semangka, tanpa kehabisan akal pria yang bernama Daris ini bertanya pada sang penjual kopi keliling.
 "eh bang, kenal itu cewek gak?," tanya nya tanpa mengalihkan pandangan matanya dari kegiatan gadis itu yang sibuk melayani pelanggan.
"oh itu bang? Dia Tasya, lagi bantuin bapaknya jualan sepatu."
   Makin hari, Daris makin melancarkan aksi nya dengan nongkrong ditempat dimana gadis itu sering kunjungi, ya Mushola. Berita ini makin diketahui oleh teman satu tongkrongan Daris. Sebagai teman setongkrongan, mereka memberi tahu Tasya bahwa Daris menyukainya.
"Sya si Daris suka sama lu tuh!," teriak salah satu dari mereka. Daris hanya diam dan sesekali melihat wajah Tasya untuk mengetahui apa reaksi nya saat mendengar perkataan dari teman-temannya.
   Lalu, dengan sisa keberanian nya Daris mengajak Tasya berkencan ke sebuah mall di Jakarta, dengan gaya nya yang ia ubah 180 derajat dari yang sebelumnya, Daris terlihat lebih segar, rapi dan tampan, ia berpenampilan sangat baik waktu itu karena ia melihat teman-teman Tasya yang sangat trendi dan modis, makanya ia seperti bukan dirinya saat ini, bak pangeran. Berangkatlah mereka menggunakan bus kota, Tasya mengiyakan ajakan Daris ini untuk menguji seberapa berani dan gentle nya lelaki ini mendekati nya, mereka habiskan waktu dengan menonton bioskop.