Mohon tunggu...
Azaria Dewi
Azaria Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik MDBPE--MBKM UPI 2021: Kasus Covid-19 Meledak, UMKM pun Terdampak

23 Juli 2021   14:50 Diperbarui: 23 Juli 2021   14:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 atau biasa dikenal dengan virus corona. Penyakit ini pertama kali terjadi di Kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. COVID-19 merupakan penyakit yang sangat cepat menular antar manusia dan ini menyebabkan berbagai Negara juga tertular salah satunya Indonesia. 

Berdasarkan pernyataan yang diumumkan oleh Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus pada tanggal 11 Maret 2020, “virus corona merupakan pandemi global yang telah menginfeksi seluruh dunia”. Ini menyebabkan beberapa Negara memberlakukan kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran yang virus corona. Seluruh dunia telah mengalami pandemi COVID-19 selama satu tahun lebih dan ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan di berbagai belahan dunia, salah satunya pada aspek ekonomi.

Bahkan, saat ini di Indonesia kasus COVID-19 semakin ganas dan jumlahnya semakin meningkat sehingga pada tanggal 3 Juli 2021 Kemenhub menerbitkan Aturan PPKM Darurat untuk memperkecil mobilitas dari masyarakat dan diharapkan dengan diadakannya PPKM Darurat kasus COVID-19 dapat menurun jumlahnya. 

Namun PPKM Darurat ini sangat berdampak pada kalangan masyarakat menengah kebawah terutama pada pengusaha kecil karena ruang gerak terbatas dalam melakukan kegiatan ekonomi. Banyak pengusaha kecil yang terdesak hingga memilih untuk menutup usahanya karena jumlah pembeli menurun bahkan hampir tidak ada. Bagi mereka daripada menerima kerugian terus menerus lebih baik menutup usahanya sementara waktu hingga keadaan mulai normal.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Mengajar pada Masa Pandemi COVID-19 terhitung dari tanggal 1 Juli 2021 hingga 30 Juli 2021. 

Berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah membuat penyelenggaraan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbeda dari yang sebelumnya, dimana mahasiswa dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan melalui daring dan memanfaatkan teknologi dengan tujuan dapat memberikan Penguatan dan Edukasi Mengenai Pencegahan Penanggulangan Dampak COVID-19 Kepada Masyarakat yang Terdampak di Bidang Pendidikan dan Ekonomi.

Program KKN Tematik di bidang ekonomi salah satunya adalah pemberian pendampingan, penguatan dan edukasi dalam inovasi produk, peningkatan mutu dan penguatan pemasaran serta manajeman usaha berbasis IT bagi pengusaha kecil yang terdampak Covid-19 secara daring. Program ini dilaksanakan secara individu maupun dalam kelompok terbatas di daerah masing-masing dengan mitra yang berada di lingkungan mahasiswa.

Azaria Dewi Balinda, selaku mahasiswa program studi Manajemen Industri Katering, Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu peserta KKN Tematik MDBPE—MKBK pada masa pandemi COVID-19 dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan yaitu Dra. Lilis Komariyah, M.Pd. 

Kegiatan KKN dilaksanakan di UMK Zaloka Fashion yang berlokasi di desa Sumber Jaya. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penguatan dan pendampingan kepada UMK diantaranya memberikan edukasi mengenai digital marketing dengan cara memberikan penyuluhan melalui google meet, membuat akun instagram untuk UMK terkait serta mempromosikan kembali produk secara luas melalui media sosial.

Kegiatan yang dilakukan dalam peningkatan mutu produk yaitu dengan melakukan inovasi pada pengemasan dan logo agar terlihat lebih menarik, mudah diingat dan memiliki nilai jual yang memuaskan. 

Dalam pembuatan desain pengemasan dan logo digunakan aplikasi Canva dan Grid Maker yang di sesuaikan dengan selera dan persetujuan Ibu Linda (45) selaku pemilik usaha. Instagram dan WhatsApp menjadi media sosial yang digunakan untuk mempromosikan produk dari Zaloka Fashion dengan cara mengunggah foto produk serta deskripsi yang menarik dan detail agar pengguna media sosial tertarik membelinya.

Melalui pembuatan logo dan unggahan produk di Instagram dan WhatsApp, saat ini penjualan dari Zaloka Fashion meningkat, setiap harinya zaloka fashion memiliki 10 hingga 15 pembeli yang tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh Ibu Linda. Melalui ungkapan salah satu pembeli yaitu DA (35), “pas banget lagi liat-liat instagram, sambil cari-cari baju yang murah terus lucu, muncul deh foto baju ini, jadi pengen beli, mana harganya murah, pas datang kualitas bahannya juga oke banget”.

Ketika berdiskusi dengan Ibu Linda melalui video call, tanggapannya mengenai hasil dari promosi di Instagram dan WhatsApp, Ibu Linda mengungkapkan,“Ibu terbantu sekali dengan adanya program kegiatan ini, ibu udah gak tau lagi caranya gimana bersaing dengan ruko-ruko yang ada di depan, berkat kegiatan ini, ibu jadi tau caranya gunain instagram walaupun anak ibu yang belajar, ibu merasa sangat terbantu, apalagi penjualan jadi naik dengan adanya Instagram”

Selain membantu Ibu Linda dalam membuat akun Instagram agar kedepannya zaloka fashion dapat berkembang sendiri, diadakan pula pelatihan mengenai digital marketing dan lainnya bersama dengan Ibu Linda dan Lovinda, Anak Ibu Linda.

Selain membantu usaha milik Ibu Linda, program pemberian penguatan dan pendampingan di bidang ekonomi juga membantu ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja dalam membuat bisnis untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memajukan dan mengenalkan ke masyarakat luas mengenai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memajukan perekonomian desa setempat. Pelaksanan program KKN Tematik MDBPE—MKBK pada masa pandemi COVID-19 ini diharapkan dapat membantu masyarakat luas untuk bertahan hingga bangkit dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun