Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa masyarakat Suku Jawa juga memiliki aturan-aturan normative bagi sosial dan psikologis.Â
Aturan normative sebagai bentuk bagaimana individu mampu mengatur hubungan atau interaksi dengan  lingkungan sosialnya, seperti sopan santun, etika, dan tata cara berkomunikasi yang pantas kepada yang lebih dewasa. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselarasan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga harapannya mampu menjadi contoh bagi generasi selanjutnya.
Peran lingkungan yang sangat krusial bagi perkembangan individu, dari bagaimana individu tersebut mampu untuk mengikuti pola dalam masyarakat ia tinggal dan mengikuti aturan-aturan normative yang berlaku dilingkungannya hingga mampu membentuk kebiasaan yang memunculkan suatu emosi yang terpatri dalam diri individu tersebut.Â
Apabila lingkungan mampu memberikan dampak positif maka individu tersebut juga mampu untuk mengekspresikan emosinya secara positif dan negative sesuai dengan porsinya. Lingkungan menjadi hal yang terpenting dalam setiap perkembangan manusia, karena dari lingkungan individu tersebut mampu tumbuh menjadi manusia yang dapat secara utuh memahami dirinya serta orang disekitarnya, mampu mencontoh dan memberikan contoh bagi lingkungannya dari bagaimana ia bersikap dan berperilaku. baik atau buruk dari suatu lingkungan mampu mempengaruhi bagaimana individu tersebut mengeksoresikan emosi yang dimilikinya, sehingga sangat perlu memilih dan menentukan lingkungan seperti apa yang akan menjadi tempat untuk pertumbuhan dan perkembangan individu dari ia dilahirkan hingga kematian.
Daftar Pustaka
Seligman, M. E. (2005). Authentic happiness: Menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif. Bandung: Mizan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H