kawan, barangkali kita mesti mencoba sesekali
menumpahkan air kopi ke tanah,
minum secangkir teh hangat,
di dalam reruntuhan kastil yang dahulu pernah berdiri megah.
Di mana kita bisa memandang terbitnya matahari
atau mungkin kita bisa  menerka relief yang digurat pada dinding-dinding candi,
menghirup aroma melati
mari kita potong beberapa bawang,
mencampurnya dengan jeruk nipis, merendam otot-otot kaku kita semalaman,
dan dengannya kita hapus kerut wajah yang garang.
supaya kita tidak melulu sok menjelma karang
menjawab: ringkih yang mereka bilang
tak apa, bila kau ingin gali kubur emakmu, berlindung meringkuk di antara belulangnya,
tak apa bila  di balik tembok sarungmu, kau kenakan cangcut berenda
tak apa
Pondok Ranggon, 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H