Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Bapak dua anak yang percaya kalau ganti popok tengah malam itu lebih dramatis dari adegan sinetron. Rajin menulis di tengah chaosnya kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

April Kelabu

8 April 2021   17:13 Diperbarui: 8 April 2021   17:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bu, bila engkau ingin, memeluk anak-anak yang susah-payah engkau besarkan, kembali dalam rahimmu yang suci
Siapa yang dapat melarang itu terjadi?
Baik ilmu pengetahuan ataupun teknologi
Tak mampu menghentikan suaramu yang lirih merintih-rintih
Menghujam penjuru semesta
Bahkan angkasa pun tak tega
Dikirimnya angin dan awan-awan gelap untuk memainkan simponi nestapa
Berdendang bersahut-sahutan
Memanggil-manggil

air,
terpancar,
keluar,
Membuncah
terus
menerus

Mengamuk
Segala remuk

Peluklah apa yang ingin engkau peluk, Bu
Jangan dengar isak tangis,
 esok lusa, giliran kami, barangkali

Cipayung, April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun