Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Seorang bapak yang mengumpulkan kenangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mungil

30 Desember 2020   12:37 Diperbarui: 30 Desember 2020   12:57 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kaki mungilmu merasakan hangatnya pasir rasa ingin tahu,
Sementara deru ombak pengetahuan memanggilmu,
Menggiring kaki mungilmu bermain di tepi luasnya samudera ilmu
Gelombangnya menyeret kakimu,
pinggangmu terbenam,
Dadamu terkekang,
Terus dipermainkan
Sampai kemudian sepenuhnya tenggelam
Kau meronta dan terus meronta,
Pada amukan samudera luas itu
Sesak napasmu,
Kau pun merasa begitu kecil, mungil,
Tak berarti.

***

Cipayung, 27 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun