"Cukup. Nanti kau bisa buat tempat ini kebanjiran."
Pono menarik tangan Maryam. Meletakkan jemarinya dalam dadanya. Maryam mendengar sekarang. Hanya ada satu nama dalam dadanya. Bergumam lirih dengan tempo dan nada yang mengerikan.
"Tuhan... Tuhan.. Tuhan..."
Maryam terdiam.
"Kau mau mengganti nama-Nya dengan namamu?"
Maryam tahu. Sampai jasadnya busuk jadi abu pun takkan mampu.
...
Cipayung, November 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI