Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Ayyubi
Muhammad Irfan Ayyubi Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Bapak dua anak yang percaya kalau ganti popok tengah malam itu lebih dramatis dari adegan sinetron. Rajin menulis di tengah chaosnya kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1

11 Desember 2019   12:20 Diperbarui: 21 Juni 2021   09:03 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Tokoh Margio dalam Novel "Lelaki Harimau" Karya Eka Kurniawan (Suatu Tinjauan Psikoanalisis) - 1. | Gramedia via Mojokstore

          Pikiran itu datang sekonyong-konyong, semacam wahyu cemerlang yang meletup di otaknya. Ia bilang ia ada isi di dalam tubuhnya,..... menggelosor keluar dan mengajak dirinya membunuh Anwar Sadat. Sesuatu itu sangatlah kuat, ia berkata pada polisi, sehingga ia memang tak butuh senjata apapun.  (Hlm. 32)

 

          Kakinya membawa ke sel tersebut, berdiri di pintu menatapnya menggigil di dipan, dan berharap menguak rahasia tersembunyi ia bertanya, tapi suaranya lenyap oleh kegetiran berat, sebelum Margio menoleh dan mengerti

  "Bukan aku," kata Margio tenang dan tanpa dosa. "Ada harimau di dalam tubuhku."  

         

          Data di atas pada halaman 32  menjelaskan peran pikiran-pikiran, impuls-impuls dari wilayah id yang menunjukkan bahwa pikirannya tersebut ada pada dorongan id agresif yang menimbulkan kecemasan dan pada selanjutnya ego membentuk mekanisme pertahanan diri berupa pengalihan, dalam hal ini terwujud "harimau" dalam pengakuannya ketika diinterogasi polisi. Bila dikorelasikan pada data 01, yang menjelaskan ada perasaan cemas dalam dirinya yang berhubungan dengan ego dari desakan id, sementara nalurinya berkata ingin membunuh, juga ada peran superego pada dirinya dalam anggapan bahwa membunuh itu adalah sesuatu yang memalukan atau amoral, hal itu ditekannya pada alam bawah sadar, dan egonya mendorong untuk mengalihkannya dalam bentuk sesuatu yang lain yaitu menganggap bahwa ada harimau di dalam tubuhnya.

Selanjutnya akan diuraikan narasi pada data 02, bagaimana wilayah id Margio berperan untuk mendorong ego saat  membunuh Anwar Sadat. Narasi berikut ini akan mendeskripsikan pikiran-pikiran margio :

         

          Data 02:

          Pikiran itu datang sekonyong-konyong, semacam wahyu cemerlang yang meletup di otaknya. Ia bilang ia ada isi di daam tubuhnya,..... menggelosor keluar dan mengajak dirinya membunuh Anwar Sadat. Sesuatu itu sangatlah kuat, ia berkata pada polisi, sehingga ia memang tak butuh senjata apapun.  (Hlm. 32)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun