Mohon tunggu...
Humaniora

Cara Selamat Mengendus Undangan Wawancara Kerja Fiktif

1 April 2016   13:42 Diperbarui: 9 April 2016   15:03 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejadian seperti ini mungkin pernah juga dialami oleh pelamar-pelamar kerja yang lainnya, namun yang ingin saya tekankan disini yaitu cara penipuan atas nama lembaga, institusi atau perusahaan yang kian beradaptasi dan bagaimana upaya kita supaya tidak menjadi korban.

Perkembangannya saat, aksi penipuan terutama via email sudah tidak menggunakan cara-cara kuno lagi, dulu mungkin menggunakan alamat email (@yahoo.com atau @gmail.com) sekarang mereka berani berkamuflase menggunakan nama perusahaan seperti kejadian yang pernah saya alami dengan alamat email (hrd_ptpal@pal.co.id) padahal setelah saya cek ke perusahaan email yang benar adalah (palsub@pal.co.id).

Selain itu, mereka juga memaksimalkan aksinya dengan menggunakan No. Telpon rumah/kantor yang satu areal dengan perusahaan sehingga seolah-olah nomer yang digunakan asli, seperti contoh ketika saya mendapatkan undangan tes tertera kontak telpon di kop undangan dengan nomer (021) 4027 2999 sedangkan nomer yang asli (021) 384 6833.

Perlu diwaspadai para bandit ini memang beraksi dengan profesional namun bukan berarti tidak ada kelemahannya, asalkan tetap tenang dan mencari kebenaran informasi yang didapatkan kepada teman atau cek langsung keperusahaan baik via telpon atau situs resminya, saya yakin siapapun tidak akan menjadi korban selanjutnya.

Tips

  1. Pastikan anda mencatat nama-nama perusahaan/lembaga yang anda lamar, bisa jadi anda melamar lebih dari 10 perusahaan.
  2. Bila anda terpilih untuk mengikuti seleksi maka umumnya perusahaan/lembaga akan menelpon anda melalui telepon kantor (PSTN) atau mengumumkannya dalam web/situs resminya.
  3. Bila perlu hubungi perusahaan/lembaga via telpon dengan nomer kantor yang asli.
  4. Perusahaan/lembaga tidak memungut biaya selama proses seleksi calon pegawai.
  5. Jangan terburu-buru mengambil keputusan, berdiskusilah dengan keluarga atau orang yang anda percayai.

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun