Mohon tunggu...
Ayyaasya Putri
Ayyaasya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si suka Travelling

Don't Trust others, Believe in Yourself

Selanjutnya

Tutup

Film

Menengok Profesi Konsultan Politik dalam Film Game Change

14 November 2021   23:50 Diperbarui: 15 November 2021   17:47 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses konsultasi untuk menentukan cawapres

Sudah bukan rahasia lagi jika politik penuh dengan dinamika, termasuk dalam pelaksanaan pemilihan calon presiden. Pada proses pemilihan calon wakil presiden pun memerlukan berbagai pertimbangan yang matang. Profesi seperti Konsultan Politik yang bertugas dalam ranah tersebut. Ia memberikan berbagai masukan bagi calon Presiden dalam memilih pasangannya sehingga harapannya dapat memenangkan ajang pemilu. Salah satu film yang menggambarkan profesi ini ialah Film Game Change (2012).

Film Game Change (2012) diproduksi oleh Play Tone Production dan disutradarai oleh JayRoach ini berlatar belakang kejadian Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat tahun 2008. Terinsipirasi dari buku karangan seorang wartawan politik bernama Mark Halperin dan John Heilemann mengenai documenter kekalahan John McCain dan Sarah Palin yang terpilih sebagai calon wakil Presiden mendampingi John McCain. Pada saat itu ia melawan Barack Obama pada tahun 2008.

Kisah ini berawal dari Steve Schmidt (Woody Harrelson) yang mendapat telepon dari JohnMcCain (Ed Harris) dan mereka berbincang permasalahan yang akan dihadapai McCain dalam Pilpres nanti. Steve Schmidt merupakan seorang tenaga professional atau konsultan politik yang ahli dalam mnyusun strategi kampanye politik. Setelah perbincangan tersebut McCain memintanya untuk bergabung menjadi tim suksesnya dalam ajang Pilpres karena ia tertarik dengan slogan usulannya yang berbunyi "John McCain mengutamakan Kepentingan Negara".

Proses konsultasi untuk menentukan cawapres
Proses konsultasi untuk menentukan cawapres

Banyak adegan yang menggambarkan proses konsultasi salah satunya adegan pada saat memilih calon wakil presiden yang akan mendampingi John McCain. Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan bisa berupa nasihat, saran yang sebaik-baiknya. Dalam pencarian calon wakil presiden tersebut sebenarnya McCain menunjuk Joe Liebermann untuk mendampinginya dalam pemilu, namun sebagian staff tidak setuju dengan pilihan tersebut karena mereka berdua berasal dari partai yang berbeda. Terlebih lagi saat media telh mendengar Joe Libermann yang akan mendampingi McCain dalam pemilu. Media memberitakan tentang pasangan McCain-Libermann secara negative, pasangan ini akan dianggap memcah Amerika karena ketidakcocokan mereka berdua.

Para staff tim suksenya mulai menyajikan data-data yang menunjukkan bahwa McCain membutuhkan lebih banyak suara kaum wanita. Dengan begitu ia meminta untuk dicarikan calon pendampingnya dalam pilpres nanti seorang wanita. Ada beberpaa opsi pasangan untuk McCain, Rick Davis seorang manajer kampanye mencari kandidat cawapres lewat youtube. Dari berbagai kandidat yang ada akhirnya terpilihlah Sarah Pailin (Julianne Moore) yaitu seorang Gubernur dari Alaska yang akan mendampingi McCain maju dalam pilpres nanti.

Saat Steve mengusulkan Sarah Palin sebagai Cawapres pada McCain
Saat Steve mengusulkan Sarah Palin sebagai Cawapres pada McCain

Dikarenakan John McCain menyetujui pencalonan Sarah Palin sebagai pendampingnya maka Steve langsung menemui Sarah dan membicarakan penawarannya. Steve juga menjelaskan resiko-resiko yang akan timbul ketika ia menerima tawarannya yaitu resiko gangguan privasinya yang akan diusik bahkan diserang secara licik. Dalam pertemuannya Steve juga menjeleskan berbagai perbedaan pandangan yang terjadi antara Sarah dan McCain. Dari pertemuannya dengan Steve, Sarah memutuskan untuk tetap melanjutkan penawaran yang diberikan dan siap mendampingi McCain dalam pilpres nanti.

Pelaksanaan Pilpres yang semakin dekat membuat tim sukses McCain tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan Sarah sebagai Cawapres, Steve menunjuk Mathew Scully sebagai penulis pidatonya dan Nicole Wallace (Sarah Paulson) sebagai konsultan dalam bidang komunikasi. Setelah deklarasinya sebagai cawapres dari McCain, Sarah mempunyai agenda-agenda penting seperti wawancara diberbagai media. Namun dalam mempersiapkan wawancara tersebut Nicole tersadar kekurangan Sarah yaitu pada kurangnya pemahamannya terhadap Kebijakan Politik Luar  Negeri.

Wawancara Sarah dengan Katie Courie
Wawancara Sarah dengan Katie Courie

Konflik semakin memuncak saat wawancara Sarah dengan Katie Courie. Wawancara tersebut dijadikan bahan olokan di media yang membuat ia semakin frustasi. Ditambah dengan tekanan yang tinggi karena pemberitaan media tentang keluarganya yang terus diganggu membuat Sarah mengalami krisis kepercayaan diri, ia kehilangan fokusnya saat mempersiapkan dalam debat cawapres. Nicole sebagai konsultan komunikasinya mengundurkan diri karena saran-saran yang diberikannya tidak didengar oleh Sarah.

Saat McCain memberikan solusi agar mental Sarah pulih
Saat McCain memberikan solusi agar mental Sarah pulih

Menyadari hal tersebut Steve membicarakan tentang krisis mental yang dialami Sarah pada McCain dan memberi solusi agar ia dikirim ke daerah yang tenang dengan ditemani oleh suami dan anak-anaknya agar mengembalikan semangat Sarah. Keadaan mental Sarah mulai membaik namun waktu debat cawapres seakin dekat. Steve sebagai konsultan yang menyadari bahwa Sarah tidak akan mampu menghafal seluruh materi yang diberikan oleh staff tim sukse McCain kemudian memberi solusi agar Sarah hanya menghafal beberapa jawaban dari soal-soal yang kemungkinan akan ditanyakan.

Saat Steve berusaha menenangkan Sarah Palin
Saat Steve berusaha menenangkan Sarah Palin

Peran seorang konsultan politik sangat terlihat dalam cerita yang disajikan dalam film ini. Seorang konsultan haruslah pandai memberikan saran yang menguntungkan bagi kliennya serta meyakinkan bahwa saran yang dia sajikan akan membawa dampak yang baik kedepannya. Tidak hanya itu saja, peran seorang konsultan terlihat dalam menenangkan dan memberikan motivasi yang membangun ketika saran yang diambil kliennya tidak berjalan sesuai ekspektasi. Meskipun pada akhirnya kepuusn yang diambil ada ditangan kliennya nemun pendapat-pendapat yang disampaikan oleh seorang konsltan dapat memberikan pencerahan pada kliennya. Kemampuan public speaking yang baik akan menjadikan seorang konsultan dapat menyampaikan pendapatnya secara efektif namun maksimal.

Penyajian dalam film ini terlihat sangat matang, terlihat dari kemiripan euphoria yang terjadi saat pemilihan presiden 2008. Penggambaran masing-masing peran juga sangat terlihat jelas. Berbagai sudut pandang ditampilkan namun yang lebih ditonjolkan dari sudut pandang Sarah Palin. Kampanye pemilu yang tidak saling menjatuhkan menjadi salah satu nilai positif dari film ini. Meskipun terdapat celah McCain untuk menyerang Obama dengan isu-isu sensitive namun ia memilih untuk tidak menyampaikannya karena ia ingin tetap dibanggakan oleh anak-anaknya nanti. Selain menggambarkan seorang konsultan politik, film ini juga menggambarkan betapa kompleksnya proses menuju ajang pemilihan presiden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun