Perjalanan ke kampus

Pagi itu, mentari sepenuhnya menampakkan diri, udara masih sejuk bercampur aroma tanah basah setelah semalam hujan rintik-rintik. Perjalanan di mulai dari rumah, sebuah rumah yang tinggal di dalam perumahan. Saya menaiki sebuah sepeda motor milik saya honda beat berwarna merah hitam yang biasanya menemani saya dari sekolah menengah atas (SMA). Suara mesinnya yang halus menemani langkah awal dalam perjalanan.

Jalanan masih lengang. Hanya beberapa kendaraan saja yang melintas. Saya melewati jalanan yang sepi dan tenang di iringi dengan embun dengan kicauan burung dan langit yang begitu biru, kilauan matahari yang begitu silau yang menembus masuk kedalam tubuh dan membuat tubuh ku hangat. Suara klakson kendaraan yang begitu ramai dan orang orang mengebut ntah apa yang mereka kejar. Namun, saya tetap fokus akan kecepatan demi keselamatan saya. Akan tetapi, di jalan saya selalu serempet dengan kendaraan lain dan menabrak anak sd yang begitu bodoh nyebrang tanpa melihat.

Setelah melewati jalanan yang begitu ramai, sepi dan banyak drama. Akhirnya saya sampai di kost teman lalu menjemput mereka dengan gayoran bertiga itu sangat menyenangkan dan di saat kami gayoran sekalipun tetap saja ada kendaraan bodoh yang menabrak kami dan kami untungnya tidak apa apa. Lalu akhirnya saya dan teman teman saya sampai di gerbang kampus. Bangunan megah kampus terlihat begitu gagah di depan mata kami. Pohon - pohon rindang di sepanjang jalan kampus memberikan kesejukan dan kehangatan ke tubuh kami, Suasana kampus yang tenang dan akademis mulai terasa. Saya memarkirkan motor di tempat parkiran yang telah di sediakan.

Langkah kaki saya memasuki area kampus sambil mengobrol dengan teman - teman saya. Suasana mulai ramai namun tetap tertib. Gedung-gedung kuliah kami yang berjarak tetap rapih meskipun jauh dari fakultas lain akan tetapi kampus kami terlihat sangat luas dan penuh dengan kehijauan.