Mohon tunggu...
Ayu Windyra
Ayu Windyra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Riau Prodi Administrasi Bisnis

Mahasiswa Universitas Islam Riau

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Festival Pacu Jalur Festival Turun Temurun Masyarakat Kuantan Singingi Yang Mendunia

3 Januari 2025   16:07 Diperbarui: 3 Januari 2025   16:07 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto suporter dalam melihat festival pacu jalur

Dampak positif saat perayaan event pacu jalur, dan bagaimana kontribusi event pacu jalur tersebut terhadap perekonomian masyarakat,dimana masyarakat kuansing telah yang telah memanfaatkan event tersebut dengan berdagang, membuat jasa, seperti : tribun penonton, dan tempat parkir dan lain-lain, dan sudah meningkatya jual beli masyarakat diwaktu perayaan pacu jalur tersebut. Mereka tidak hanya sekedar menghambur-hamburkan uang, tetapi juga mencari uang sambil menonton.

Festival pacu jalur ini sangat membantu perekonomian masyarakat dimana di saat event tersebut banyaknya masyarakat yang menjalankan usaha, serta membantu masyarakat sekitar dalam menambah sumber pendapatan selagi usaha mereka tersebut tidak bertentangan dengan syari'ah Islam hal itu di bolehkan dan sangat membantu masyarakat sekitar di saat adanya event pacu jalur tersebut.

Kesimpulannya Pacu Jalur merupakan tradisi turun temurun bagi masyarakat Kuantan Singingi yang sudah ada sejak 100 tahun yang lalu, tradisi ini semakin berkembang seiring berjalannya waktu, Pacu jalur merupakan perlombaan mendayung perahu yang berisikan 50-60 anak pacuan,yang dimana mereka akan mengayuh sampai ke garis finish.Pacu jalur juga sudah mendunia dan trending dimedia sosial, hal ini sangat berdampak baik bagi Kabupaten Kuantan Singingi.Pacu jalur juga sudah masuk dalam Kharisma Even Nusantara yang dimana sudah diumumkan langsung oleh Mentri Pariwisata di TMII.Pacu Jalur juga berdampak bagi sektor perekonomian masyarakat sekitar ,yang dimana saat event berlangsung akan banyak wisatawan yang berkunjung.Hal ini meningkatkan pendapatan bagi sektor pariwisata, seperti hotel, restoran, dan tempat wisata lainnya di sekitar lokasi festival.Selama festival, pedagang lokal mendapat kesempatan untuk menjual produk mereka, mulai dari makanan khas, kerajinan tangan, hingga suvenir. Kegiatan ini memberikan peluang bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk berkembang.

 

DAFTAR PUSTAKA

Intansari, Hasvina. 2024. "Strategi Pengembangan Festival Budaya Pacu Jalur Menuju Event Nasional Di Kuantan Singingi Riau." Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan (SNPK) 3(2829--2006): 109--19.
Hasbullah, Rendi Ahmad Asori, and M.Nazar Almasri. 2016. "'Unsur-Unsur Magis Dalam Tradisi Pacu Jalur: Perspektif Antropologi Agama.'" Sosial Budaya 13(1): 25--44. https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/SosialBudaya/article/view/3463.
Aslati, Silawati, and Fakultas Dakwah. "Kata Kunci:" : 237--50.
Hasbullah. 2015. "Pacu Jalur Dan Solidaritas Sosial Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi." Toleransi: Media Komunikasi Umat Bergama 7(2): 177--93.
JASMINE, KHANZA. 2014. "No Title No Title No Title." Penambahan Natrium Benzoat Dan Kalium Sorbat (Antiinversi) Dan Kecepatan Pengadukan Sebagai Upaya Penghambatan Reaksi Inversi Pada Nira Tebu 7(2): 4412--18.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun