Mohon tunggu...
Cynthia Ayu W
Cynthia Ayu W Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Penulis 12 novel. Kontributor karya fiksi thriller dan mystery pada ThrillingMysteryClub. Pecinta buku, musik, film, kopi, dan mendaki gunung. Bekerja sebagai IT Officer. Blog dan tulisan lainnya ada di: http://www.ayuwelirang.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Konser Musik Kaum Idealis

3 Maret 2012   11:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:34 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal itu terbukti saat acara live radio show di TVOne. Navicula tampil di radio show dan membakar semangat para penonton seperti biasanya. Apalagi, rakyat 'grunge' sudah bersiap sejak acara belum dimulai. Riuh masyarakat grunge pun membakar semangat Navicula sehingga dapat bermain dengan total dan profesional. Meskipun tempat acaranya terbatas karena ada di dalam kafe, orang-orang tetap bersemangat untuk moshing. Ada yang diangkat oleh temannya, ada yang berdiri dan ada pula yang melompat-lompat. Kamis malam tanggal 1 Maret 2012, menjadi saksi dimana rakyat 'grunge' masih ada dan bisa berkumpul sebanyak itu. Setelah acara selesai pun, para rakyat grunge masih semangat dan menyempatkan diri untuk berfoto bersama personil Navicula Bali.

Navicula

Konser lain yang saya tonton ialah konser Efek Rumah Kaca pada tanggal 24 Februari 2012. Grup musik idealis yang satu ini juga tak mengurangi kesenangan saya dengan musik idealis. Ada nafas baru, jenis musik baru, dan pesan baru yang ingin disampaikan oleh Cholil, vokalis Efek Rumah Kaca. Efek Rumah Kaca kali ini tampil di bawah bendera "Blues 4 Freedom" dalam acara pembukaan pameran foto dan grafis yang diadakan di Galeri Antara, Pasar Baru.

133068290446400225
133068290446400225
ERK di Blues 4 Freedom Galeri Antara

Saya datang sekitar pukul sembilan lewat dan acara pembukaan sudah mulai sejak Isya. Saya kira, saya akan ketinggalan waktu menonton Efek Rumah Kaca. Ternyata, saat saya masuk ruangan utama, yang mengisi acara saat itu adalah Sanggar Akar. Ada dua kemungkinan, Efek Rumah Kaca sudah main atau belum. Setelah menunggu setengah jam, akhirnya band yang ditunggu-tunggu pun mulai. Efek Rumah Kaca.

Tak ada sepatah kata pun yang bisa terucap saat itu, selain mengikuti Cholil bernyanyi. Efek microphone yang mendukung, menambah melankolia suasana malam itu. Sampai Efek Rumah Kaca selesai tampil pun, orang-orang masih saja berdendang riang. Setelah itu, alat dibereskan dan semua kembali berkeliling untuk melihat pameran.

Seperti itulah pengalaman saya setiap kali menonton konser. Saya menganggap ini konser sederhana, namun berkesan. Tak perlu mewah dan megah, yang penting konsernya meninggalkan kesan mendalam di hati yang menonton.

*foto-foto diambil dari facebook pribadi, kaskus ini dan blog ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun