suatu malam kehilangan bintangnya
hingga seseorang menanyakan : "wahai malam, kau kemanakan bintang yang slalu menghiasimu?"
tapi ternyata malam hanya membisu..
bintang meredup, bersinar hanya tersayup-sayup
sebentar bersinar seperti akan terang, sebentar seperti akan pergi
kicis-kicis angin malam berasa dingin
bak bintang enggan tuk temani sang malam
suara gemericik dari aliran air
bersahutan dengan nyanyian jangkrik sebagai penyair
damai malam, tanpa bintang yang hanya bermain-main saja
hingga lelah mata memandang
sejauh ke arah langit
tetap tak terlihat disana
dan semakin lelah..
ngantuk akhirnya..
bubu ahhh..
dadah malaaammmm...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H