Mohon tunggu...
ayu wardatasholihat
ayu wardatasholihat Mohon Tunggu... Full Time Blogger - gasgdfhjftgj

asss

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Adalah Hujan

29 Februari 2020   21:54 Diperbarui: 29 Februari 2020   22:05 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara

Yang sempat menenangkan angin yang kering

Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu

Sampai angin itu menemukan pelangi

Yang lebih indah dari sekedar hujan

Yang lama-lama terasa menjemukan

Hujan tetap tidak mau pergi

Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali

Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara

Tetapi suatu saat dia tersadar

Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan

Ada banyak angan yang terbunuh dibalik derasnya hujan

Dan ada banyak kepingan hati yang berserakan di balik hujan yang berhenti tiba-tiba itu

Dengan matahari yang membawanya hilang, membuatnya semakin terlupakan

Mungkin hujan itu belajar

Banyak hal di dunia yang tidak bisa sekeras apapun dia mencoba

Yang harus dia lakukan adalah menerima

Kau siapa? Hujan? Angin? atau Pelangi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun