Aku hanyalah hujan yang ditakdirkan singgah sementara
Yang sempat menenangkan angin yang kering
Dan hujan terbuai dalam kesederhanaan itu
Sampai angin itu menemukan pelangi
Yang lebih indah dari sekedar hujan
Yang lama-lama terasa menjemukan
Hujan tetap tidak mau pergi
Dengan egois tetap berusaha agar angin itu kembali
Mencoba melawan takdir, kalau hujan hanyalah sementara
Tetapi suatu saat dia tersadar
Angin yang damai dengan pelangi adalah perpaduan yang menyejukkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!