Mohon tunggu...
ayuwardani
ayuwardani Mohon Tunggu... Akuntan - Mengajar

mahasiswa universitas muhammadiyah sumatera utara

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kamu Kuat

19 November 2024   20:15 Diperbarui: 19 November 2024   21:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu kuat. Untuk alasan apapun itu, kamu pasti bisa.

Kamu harus yakin dan percaya, bahwa apa yang kamu alami tidak akan pernah melampaui batas kemampuanmu.

Mengapa kamu mengalaminya, ya karena kamu di takdirkan untuk bisa melaluinya. Itu jawabannya.

Setiap manusia yang lahir di dunia ini menurut saya manusia yang lemah, tetapi dengan penderitaan dan cobaan yang datang kepada manusia itulah yang menjadikan mereka kuat. Kuat akan penderitaan-penderitaan yang mereka lalui dan menjadikannya ombak kehidupan yang harus di hadapi. 

Dan ingat saja bahwa sang alam tidak pernah memberikan manusia cobaan diatas kemampuannya. Terkadang juga manusia lupa dan lalai atas nikmat yang diberikan oleh sangv penguasa sanubari dan menjadikan kelalaian sebuah hal yang biasa bagi manusia.

Berbahagialah, ternyata kamu bisa menjadi orang-orang yang mampu melalui rintangan dan tantangan di dalam hidup. Biarpun ragamu tidak tahu apapun tentang kehidupan kamu tapi saya yakin kamu kuat karna bisa melewati semuanya hingga saat ini. 

Bahkan orang lain pun belum tentu bisa menjadi kuat seperti kamu saat ini, kamu tau kenapa? Ya, karna kamu dengan istimewa bisa di berikan cobaan hidup yang barangkali tidak di lalui atau bahkan tak mampu di lalui oleh orang lain. Setidaknya kali ini kamu mampu melaluinya.

Kamu kuat bukan karena  alasan terbiasa dengan semua penderitaan yang kamu alami tetapi kamu tidak memperdulikan cemohan atau kritik dari manusia lain. kamu itu sudah melibihi dari kata kuat dengan semua proses kehidupan yang kamu jalani pada saat ini, mungkin tidak semua orang yang memahami penderitaan yang kamu jalani saat ini tapi sang pencipta maha karya dunia ini tahu kamu manusia kuat yang mampu melawati semua penderitaan ini.

Kamu, hanya butuh kuat.

Jangan pikirkan hal lain, jangan pikirkan bagaimana kamu bisa kuat, jangan pikirkan bagaimana hasilnya nanti.

Kamu tahu Allah sangat bangga kepada kamu atas kemampuan kamu dalam melewati cobaan yang di berikannya tanpa kamu berfikir panjang apa dampak dari cobaan yang kamu lalui. 

Dengan kamu bisa sampai pada saat ini, berjuang sekuat ini, dan bertahan untuk mengikhlaskan semuanya tanpa kamu sadari batin dan ragamu sangat bangga kepada kamu dan usaha kamu. ya, tentu saja bahkan tuhan sendiri bangga kepada kamu karena kamu sudah mendewasakan dan memberi  arti kuat dengan versi mu sendiri. 

Pastinya semua orang tidak mengetahui ombak-ombak kehidupan yang kamu jalani tapi pastinya ketika mereka bercerita tentang penderitaan mereka kamu bisa mengatakan " ha..ha..ha itu sudahku lewati s" dan kamu bisa memberikan motivasi terbaik dengan versi mu sendiri.

Setidaknya berpikirlah bahwa kamu mampu melewati prolog sekuler ini, kamu kuat, kamu bisa!

Jika bukan kamu yang memberikan kalimat tersebut, setidaknya siapa lagi. Karena sejujurnya yang paling mampu mengetahui keadaanmu adalah dirimu sendiri yang pertama kali memberikan kata semangat itu. Jangan malah sebaliknya, mengeluh, skeptis, ga percaya diri atau bahkan mundur sebulum memulai.

Kamu harus memberikan kepercayaan lebih lagi untuk diri kamu. Jika orang lain belum mampu seperti di bayanganmu, setidaknya biarkan dirimu yang mengambil alih semuanya.

Tak apa, kita hanya memberikan ruang untuk diri ini memahami lebih baik lagi.

Berat sekali rasanya untuk bangkit secepatnya dari realita nya dunia ini, yang sering sekali terlihat secara nyata, orang yang berusaha keras untuk kesejahteraan diri dan keluarga harus di tampar oleh keadaan atau bahkan enmity yang di alami nya sendiri, tidak sedikit juga kita melihat atau bahkan batin iri sekali melihat mereka yang masa depan nya sudah tersusun rapi dan jelas mengarah kemana mereka melangkah, seakan dunia dan penguasa jagat berlaku tidak adil atas kehidupan ini, tetapi lihat lah kawan bagaiman jagat raya memberikan mu tulang dan batin yang sangat kuat untuk bertarung menghadapi masa depan yang jauh lebih terang bak surya yang meyilaukan mata.

            Kegagalan dan Keberhasilan terkadang membuatnya seperti adiktif membuat ketagihan atau bahkan membuat kita menangisinya, namun hal itu merupakan bunga abadi yang ada di dunia kadang ada yang mekar indah atau bahkan ada yang tidak merak melainkan mati layu sehingga membuat serangga sekalipun enggan untuk menghampirinya.

Namun sporadis tak ada salahnya kita beristirahat sejenak tapi, jangan pernah untuk berpikir untuk berhenti tidak ada salahnya kita mengikuti kolega kita untuk hal-hal yang dapat membangkitkan kita kembali dalam menggapai inovasi dalam diri kita dan masa depan kita.

Persuasi yang sering menghampiri baik atau buruknya ambil saja, karena sejatinya apa yang terjadi dan apa yang menghampiri mu itu merupakan sejarah bagi dirmu yang kelak kita usiamu senja akan kau ceritakan kepada dunia dan keluarga kecilmu nanti, tentang bagaiman kau melalui ini semua dengan tanganmu sendiri.

Memang parsial kadang menganggap angin yang menerpa kita merupakan angin yang tidak ada apa-apanya dengan yang mereka alami, tetapi di semua orang bisa merasakan apa yang kita alami, dan jangan jadikan diri kita sebagai mereka, jangan pula menjadi mereka diri kita apa yang kita mau, hidup bukan lah siapa yang dahulu sampai finish, makna kehidupan bagi saya adalah tentang apa yang kita lewati pemandangan yang elok di lihat kah atau bahkan yang menyakitkan mata dan bagaiman kita mengambil hikma dan pelajaran untuk semua itu.

Aku pernah menemukan kalimat yang mungkin bisa menampar angan mu akan dunia ini yang sedangkan kau alami, "Kemarin aku menjadi pintar, aku ingin mengubah dunia. Hari ini, aku menjadi lebih bijak. Aku ingin mengubah diriku sendiri." Aku berpikir apakah ini menjadi epilog bagi diriku dalam sejarah namun intuisi ku seakan menentang itu semua dan memilih memberontak tak mau kalah dengan fana nya ini semua.

Dera yang kita semua alami saat ini tidaklah ada artinya ketika kita memanen dan menikmati hasil nya dari apa yang sudah kita lalui, memang sih gamang nya perjalanan merupakan hal yang tidak dapat di hidari namun berpikir lah hal itu merupakn ephemeral saja dalam perjanan ini, yang abadi ialah air susu orang tua kita yang seakan kita berpiki akan ku balas bagaimana semua ini.

Perihal garis tangan tuhan, ia pernah percaya apa yang ia beri juga tak mutlak akan selamanya, tapi rasanya egois batin dan raga berkecamuk melawan dan selalu siap membantah pikiran.

Tunduklah ia dalam egonya sepanjang masa.

Lalu alam raya membawa kabar baik bahwa satu-satunya yang ia butuhkan adalah menghargai perjalanan waktu. Pikirnya mungkin sesekali akan kembali. Lukanya mungkin belum sepenuhnya sembuh, tapi... ia baik-baik saja, dan akan tetap baik baik saja ; selalu begitu.

Maka itu aku berjanji untuk berhenti,terus terusan berada pada titik semu, terangi dan redupkan semaumu saja wahai sang pencipta, bangkit dan tenggelam terserahmu itu dulu

Besok, aku akan berjanji segenap hati tidak akan memberatkan apapun tentangmu atau menggumam tentang bagaiman engkau mengatur scenario ini semua, sekali lagii.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun