Mohon tunggu...
Ayu Wardani
Ayu Wardani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jember

Menyukai berita-berita terbaru

Selanjutnya

Tutup

Seni

Makna di Balik Lagu Tanduk Majeng

8 September 2023   20:52 Diperbarui: 8 September 2023   21:11 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Lagu tanduk majeng merupakan lagu yang diciptakan oleh orang Madura, lebih tepatnya orang Bangkalan yang bernama R Amiruddin Tjitraprawira pada tahun 1940. Tanduk majeng merupakan lagu daerah Madura. Pulau Madura sering diibaratkan sebagai kata “Madunya Nusantara”, yang manis-manis dan yang bermanfaat tentunya ada di pulau tersebut. Pulau Madura banyak masyarakatnya termasuk dalam masyarakat maritim dan memiliki lagu daerah yang tidak asing lagi bagi semua orang. Lagu daerah yang berjudul “Tanduk Majeng” lagu ini memiliki makna yang dalam tentang karakter masyarakat Madura dalam melakukan kegiatannya sebagai nelayan. Madura sendiri merupakan salah satu pulau yang dikelilingi oleh lautan. Jadi tidak diragukan lagi jika masyarakat Madura di zaman dulu hingga sekarang banyak yang berprofesi sebagai nelayan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Cerita Perjalanan Seorang Nelayan

Suatu hari hiduplah seorang nelayan yang sedang berlayar di pagi hari. Setiap hari ia biasa berlayar untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka sehari – hari. Akan tetapi perjalanan yang ia lalui tidak semudah yang kita bayangkan selama ini. Banyak arus ombak yang cukup keras sehingga mengganggu perjalanannya mencari ikan. Angin keras pun mengganggu arah laju perahu bahkan merusak beberapa bagian dari perahu yang digunakan nelayan tersebut.

Perjalanan semakin jauh ditempuh, masalah baru pun mulai berdatangan, seperti badai, petir, angin, dan ombak besar. Para nelayan sangat kerepotan menghadapi cuaca yang sangat buruk tersebut, beberapa kali terdengar suara halilintar yang menyambar sangat keras. Nyawa sang nelayan bisa kapan saja terancam karena halilintar yang sangat dahsyat dan tidak beraturan. Setelah beberapa kejadian buruk akhirnya dapat dilewati dan hari sudah mulai senja para nelayan kembali ke pelabuhan untuk menghitung hasil tangkapan yang ia dapatkan hari itu.

Dari perjalanan yang dilalui seorang nelayan maka diciptakanlah lagu Tanduk Majeng oleh orang Bangkalan untuk menggambarkan kehidupan masyarakat Madura yang mayoritas menjadi nelayan.

Simak berikut makna dari lagu Tanduk Majeng

Secara filosofis, lagu ini merupakan kiasan yang bermakna bahwa perjuangan orang Madura yang mayoritas menjadi nelayan, tidak peduli siang maupun malam, terik matahari, musim hujan, musim kemarau, angin kencang, dan ombak yang besar, mereka tetap berjuang menangkap ikan untuk menghidupi keluarga mereka walaupun nyawa sebagai taruhannya. Dari hal tersebut kita dapat mengetahui bahwa lagu yang indah ternyata juga memiliki makna yang dan pelajaran yang sangat mendalam.

Lagu Tanduk Majeng menceritakan tentang perjalanan seorang nelayan untuk mencari ikan dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Menjadi seorang nelayan tidaklah mudah banyak rintangan yang harus dilalui di tengah laut, di mana mereka harus berjuang melawan arus ombak, dinginnya angin malam dan mempertaruhkan nyawa mereka. Makna ini terkandung dalam lirik-lirik lagu Tanduk Majeng.

Menjadi anggota keluarga seorang nelayan tentu akan merasakan kekhawatiran ketika salah satu keluarga kita berlayar untuk mencari ikan karena taruhannya adalah nyawa. Jauh dari daratan dan tentu resikonya sangat besar, namun disisi lain kita sebagai keluarganya akan merasa bahagia ketika menyambut mereka kembali dengan tanda layar perahu mereka sudah terlihat dari daratan, itu menunjukkan bahwa mereka telah kembali dari pencarian ikan.

 

Lagu Tanduk Majeng

Berikut lirik lagu 'Tanduk Majeng' dan artinya dalam bahasa Indonesia.

Ngapote wakla jere etangale
 Reng majeng tantona lah pade mole
 Mon tangguh dari ombek pajelena
 Maseh banyak a onggu le ollena

 Duh mon ajeling odikna oreng majengan
 Abental ombek asapok angen salanjenggah

 Ole olang paraona alajere
 Olle ollang alajere ka Madure

 Reng majeng bennya onggu babajana
 Kabileng alako bende nyabenah

 Ole olang paraona alajere
 Olle ollang alajere ka Madure

Lirik dalam bahasa Indonesia

Layar putih sudah mulai kelihatan

Orang berlayar tentu sudah pada pulang

Kalau di lihat dari perjalanannya

Sepertinya banyak oleh-olehnya

Jika dilihat hidupnya seorang nelayan

Berbantal ombak berselimut angin selamanya

Olle ollang perahunya mau berlayar

Olle ollang mau berlayar ke Madura

Seorang nelayan sangat banyak rintangannya

Diibaratkan bekerja mempertaruhkan nyawa

Olle ollang perahunya mau berlayar

Olle ollang mau berlayar ke Madura.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun