Mohon tunggu...
Ayu Warda
Ayu Warda Mohon Tunggu... -

Ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Warisan Jangan Dijual

22 Agustus 2017   22:21 Diperbarui: 23 Agustus 2017   11:43 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa waktu lalu kami melakukan perjalanan panjang menuju kampung halaman. Berangkat dari jakarta, melintasi pantura sampai akhirnya tiba  juga kami di Ngawi yang kami cinta. Ya, krn ada bbrp kota yg kami cinta  jd tak ada yg tercinta.hehe

Sepanjang perjalanan si sulung mengeluh knp kami tdk sampai2. Pak sopir pun tidak jauh berbeda.

Kami tidak bisa membayangkan, bagaimana jalan yang sangat panjang itu dulu dibebaskan? Melaluinya saja sungguh membuat pegal!

Hei jiwa-jiwa pengagum kebebasan, bersyukurlah...

Alangkah beruntungnya engkau
Terlahir dg selamat, di atas tanah yang sudah bebas dr penjajahan
Krn klo tidak bisa saja engkau...

Harus mengangkat cangkul dan menyibak semak belukar dari anyer sampai panarukan
Mungkin engkau akan selamat
Mungkin juga engkau mati dijalan meninggalkan keluarga yang entah kaupun tak tau nasibnya

Harus menanam tanaman dan aneka hasil pertanian
Alih2 bisa kau petik untuk sanak saudara
Yg ada kau harus menyerahkannya sbg upeti tuk kaum durjana

Dan jangan bayangkan romusha dan kerja rodi itu dapat gaji
Yang ada engkau akan disambut cemeti kala engkau lelet meski sekali

Beruntungnya engkau..
Bisa ungkang2 kaki menikmati hari
Sementara mereka yg sdh berkorban jiwa raga
Mungkin skrg sudah mati
Atau yg masih hidup terkatung2 hidupnya tanpa belas kasih

Sungguh di dalam kalbunya
Ada ikhlas yang menyeruak
Semua demi anak cucunya
Agar tak bernasib sama dg mereka

Pun apa daya
Kita tenggelam dalam kedurhakaan kita
Dalam kepongahan tak tahu terima kasih

Wahai pemuda
Sungguh..kemerdekaan kita adalah warisan
Jangan kau jual karena kemalasan
Atau karena secuil keegoisan

Mari kawan
Mari bangkit
Sampai kita raih kemerdekaan yang hakiki...

Hamba Allah yang merindu damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun