Memasuki musim liburan, jalan-jalan ke Kaliurang dapat menjadi alternatif pilihan untuk menikmati keindahan alam serta hawa dingin pegunungan. Kawasan Kaliurang memiliki destinasi wisata yang yang letaknya berderetan. Jadi, jika ingin liburan ke Kaliurang harus persiapkan tujuan wisatanya terlebih dahulu agar tidak bingung karena saking banyaknya destinasi wisata. Kalau aku ditanya rekomendasi wisata di Kaliurang, aku menjawab Tlogo Putri!
Tlogo Putri merupakan wisata alam yang terletak di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Destinasi ini menawarkan keindahan alam yang dinikmati dengan cara bermain skuter, ATV, maupun jeep. Tertarik dengan aktivitas yang ditawarkan oleh Tlogo Putri, akhirnya aku dan teman-teman mengunjunginya.Â
Perjalanan dimulai dari pusat Kota Yogyakarta pada pagi hari sekitar 09.30 WIB. Jarak tempuh dari pusat Kota Yogyakarta -- Tlogo Putri yakni 23 km dan menghabiskan waktu sekitar satu jam lamanya. Rute perjalanan melalui Jalan Kaliurang lurus terus menuju arah utara hingga sampai di Tempat Pembayaran Retribusi (TPR) wisata Kaliurang. Setelah melewati TPR, ikutilah jalanan yang menanjak dan baca petunjuk jalan yang mengarahkan ke wisata Tlogo Putri.
Suasana berkabut menyambut kedatanganku dan teman-teman ketika menginjakkan kaki pertama kali di Tlogo Putri. "Dingin" itulah kata-kata yang terucap secara bersamaan olehku dan teman-teman. Aku yang terbiasa tinggal di kota dengan hawa yang cukup panas tiba-tiba menggigil ketika sampai di Tlogo Putri.
Setelah memarkirkan kendaraan, aku dan teman-teman diingatkan oleh petugas parkir untuk tidak meninggalkan makanan karena banyak monyet yang berkeliaran di area ini.
"Mbak, makanan jangan ditinggal di motor ya, takutnya diambil monyet," ucap penjaga parkir.
"Nggih, Pak," ucap aku dan teman-teman secara bersamaan.
(Baik, Pak)
Oh iya, karena aku dan teman-teman belum sarapan, akhirnya memilih kulineran terlebih di warung-warung yang tersedia di Tlogo Putri. Warung-warung tersebut menjual berbagai kuliner sehari sehari seperti nasi goreng, mie ayam, bakso, pecel, dan lain-lain hingga kuliner khas Yogyakarta yakni jadah tempe. Harga yang ditawarkan juga terjangkau mulai dari Rp 5,000,00 an saja.
Saat aku dan teman-teman menyantap makanan, tiba-tiba seekor monyet duduk menghampiri. Kaget, itulah yang dirasakan olehku. Biasanya kalau makan tidak pernah ada gangguan, tetapi ketika di Tlogo Putri aku selalu dihampiri oleh monyet.
"Ndak usah takut Mbak, monyetnya ngga bakal nakal asal ngga diganggu aja," ucap penjaga warung makan.
Benar, monyet di sini memang tidak mengganggu. Perlahan aku dan teman-teman mulai terbiasa oleh kehadiran monyet yang selalu berkeliaran di sekeliling. Tingkahnya yang petakilan membuat aku dan teman-teman tertawa. Beberapa kali monyet tersebut menjatuhkan barang-barang di sekitar, yakni pot. Aku dan teman-teman juga dibuat tertawa ketika dari kejauhan melihat monyet lainnya mengambil kerupuk milik pengunjung.Â
Setelah kenyang, aku dan teman-teman memutuskan untuk naik skuter mengelilingi kawasan Tlogo Putri. Sebenarnya, ada ATV dan jeep tetapi aku memilih untuk skuteran karena harganya yang lebih murah. Skuter dan sepeda listrik dibandrol dengan harga Rp 10,000,00 hingga Rp 50,000,00 tergantung dengan durasi yang dipilih. Sedangkan ATV dibandrol dengan harga Rp 200,000,00 serta jeep merapi di kisaran harga Rp 400,000,00 hingga Rp 550,000,00 tergantung paket trip yang diambil.
Sebelum skuteran, aku dan teman-teman di briefing terlebih dahulu oleh pihak penyewaan skuter. Dengan ramah aku dan teman-teman diajari cara menggunakan skuter dan peraturan yang harus ditaati.
"Peraturannya wajib memakai helm dan usia harus di atas 15 tahun. Untuk cara mengendarai skuternya nanti mbak-mbak dorong skuter sampai muncul angka 5 setelah itu kalian boleh gas secara pelan-pelan. Kalau di daerah turunan, ngga usah di gas tapi pegang rem saja ya mbak," ucap penyewa skuter.
Selesai briefing, aku dan teman-teman langsung tancap gas mengelilingi kawasan Tlogo Putri dan sekitarnya dengan penuh keceriaan. Dengan durasi 30 menit, aku dan teman-teman bebas mengelilingi jalanan. Bagi pemula, wajib berhati-hati saat mengendalikan skuter apalagi jalanan Kaliurang yang naik-turun.
Sampai di suatu momen, keceriaan berubah menjadi kekhawatiran. Saat melewati jalan turunan, aku menarik gas hingga skuter berjalan dengan sangat kencang dan hampir oleng. Â Teman-temanku di belakang berteriak kencang mengingatkan untuk tidak tarik gas. Aku seketika mencoba melakukan pengereman dengan perlahan meski skuter melaju kencang. Sampai akhirnya aku berhasil mengendalikan laju skuter meskipun hampir terjatuh.
Merasa sedikit trauma, aku berpikir untuk menuntun skuter saja dan beristirahat di pinggir jalan bersama teman-teman. Sembari beristirahat, kami menyempatkan untuk foto bersama sebagai pengabadian momen.
Setelah beristirahat cukup, aku dan teman-teman kemudian memutuskan untuk kembali menuju penyewaan skuter. Dengan lebih hati-hati aku menaiki skuter hingga sampai ke titik awal (tempat penyewaan). Oh iya, sewa skuter ini difasilitasi dokumentasi berupa foto. Jadi, setelah aku dan teman-teman kembali di tempat penyewaan, ada mas-mas yang siap memfoto. Ketika tengah asyik berfoto, terdengar suara gemuruh dan rintikan hujan. Sesi dokumentasi dilakukan dengan terburu-buru dan aku langsung meneduh di tempat penyewaan skuter. Di musim penghujan, sangat disarankan untuk mengunjungi Tlogo Putri pada pagi hingga siang hari. Karena, biasanya hujan akan melanda di waktu sore hari.
Setelah hujan reda, kami pulang dan mengakhiri keseruan di Tlogo Putri. Meskipun terdapat kesialan yang dialami olehku ketika bermain skuter, tidak membuat aku kapok mengunjungi Tlogo Putri. Justru, aku ingin kembali mengunjungi di waktu luang. Sebab, hawa yang dingin dan menyusuri jalanan menggunakan skuter merupakan hal yang sangat menyenangkan. Apalagi, adanya kehadiran monyet-monyet yang cukup menghibur dengan tingkah lakunya yang lucu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI