Mohon tunggu...
Ayu Vanda Almawardah
Ayu Vanda Almawardah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

for academics

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

FDI dalam Perspektif Liberalisme Ekonomi: Analisis Hubungan Investasi Asing dengan Kesejahteraan Ekonomi Nasional

14 Maret 2024   21:36 Diperbarui: 14 Maret 2024   21:51 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era globalisasi ekonomi saat ini, pendekatan liberalisme dalam ekonomi politik internasional menjadi sangat relevan dalam memahami dinamika hubungan ekonomi antar negara. Liberalisme ekonomi menekankan pentingnya kerja sama internasional, perdagangan bebas, dan institusi internasional sebagai fondasi untuk menciptakan stabilitas dan kesejahteraan global. Dalam konteks ini, analisis liberalisme dalam hubungan ekonomi internasional memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana kerja sama internasional dan perdagangan bebas dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebagai landasan teoritis yang penting dalam studi ekonomi politik internasional, pendekatan liberalisme memberikan pandangan yang optimis terhadap manfaat kerja sama ekonomi antar negara dan peran institusi internasional dalam mengatur interaksi ekonomi di tingkat global atau internasional. Melalui pendekatan liberalisme, diharapkan tercipta lingkungan ekonomi yang mempromosikan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan stabilitas global. 

Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan bagaimana pendekatan liberalisme dalam ekonomi politik internasional dapat memengaruhi keputusan negara-negara terkait investasi langsung asing atau Foreign Direct Investment (FDI. Liberalisme menekankan pentingnya akses pasar bebas dan investasi lintas negara tanpa hambatan sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi global.

Dengan demikian, dalam analisis mengenai kehadiran perusahaan multinasional melalui FDI, pendekatan liberalisme dapat memberikan perspektif yang menyoroti keuntungan dari kerja sama ekonomi lintas negara. Hal ini didasarkan pada konsep liberalisme ekonomi yang menekankan pentingnya akses pasar yang terbuka, perlakuan yang adil terhadap investor asing, dan kebebasan berinvestasi sebagai faktor-faktor yang mendorong arus modal lintas negara.

Kembali pada konteks Investasi Langsung Asing (FDI), yang merupakan salah satu bentuk integrasi ekonomi global yang didorong oleh prinsip liberalisme. Perusahaan multinasional yang melakukan FDI di negara lain diharapkan dapat membawa manfaat ekonomi seperti peningkatan produksi, penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan peningkatan efisiensi. Dalam konteks liberalisme, FDI dipandang sebagai sarana untuk memperluas pasar, meningkatkan daya saing, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pendekatan liberalisme dalam ekonomi politik internasional tidak hanya relevan dalam memahami dinamika hubungan ekonomi antar negara, tetapi juga dalam menganalisis dampaknya terhadap keputusan FDI. Dalam konteks FDI, pendekatan liberalisme menyoroti pentingnya akses pasar bebas, perlakuan yang adil terhadap investor asing, dan kebebasan berinvestasi sebagai faktor-faktor yang mendorong arus modal lintas negara.

Dalam konteks FDI, liberalisme menawarkan beberapa keuntungan utama:

1. Peningkatan Produksi: Perusahaan multinasional yang berinvestasi melalui FDI sering membawa teknologi dan praktik manajemen yang lebih maju, meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi di negara tujuan. Hal ini dapat meningkatkan produksi barang dan jasa, mendorong pertumbuhan ekonomi.

2. Penciptaan Lapangan Kerja: FDI dapat menciptakan peluang kerja baru, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perusahaan multinasional mempekerjakan penduduk lokal di fasilitas mereka. Secara tidak langsung, FDI mendorong pertumbuhan sektor terkait dan meningkatkan permintaan tenaga kerja.

3. Transfer Teknologi: Perusahaan multinasional biasanya akan membawa teknologi canggih dan pelatihan pengetahuan manajemen, mempercepat inovasi lokal dan meningkatkan kemampuan teknologi dan manajemen di negara penerima.

4. Peningkatan Efisiensi: Praktik manajemen yang lebih baik dan teknologi yang lebih maju meningkatkan efisiensi sektor ekonomi lokal, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan daya saing produk di pasar global.

Namun, liberalisme tidak luput dari kritik. Kekhawatiran muncul tentang potensi ketidaksetaraan, eksploitasi tenaga kerja, dan ketergantungan berlebihan pada modal asing. Penting untuk mempertimbangkan aspek-aspek ini untuk memastikan dampak positif FDI bagi semua pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun