Mohon tunggu...
AYU RUSMIATI
AYU RUSMIATI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Anak Daerah, Paham Daerah!

5 April 2016   08:28 Diperbarui: 5 April 2016   08:47 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

 

Terdiri dari bermacam suku, ras, budaya, bahasa, agama, adat istiadat yang hidup damai diatas pulau-pulau yang bersatu dari Sabang sampai Merauke yang kita sebut tanah airku, Indonesia. Dari sekian banyak perbedaan yang tersaji dibumi pertiwi ini kita selalu menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, semboyan yang berarti meski beraneka ragam namun tetap satu jua. Indonesia kaya akan segala perbedaan warna, corak, ciri dan khas dari setiap daerahnya. Dan kampung halaman saya Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat juga punya cerita yang menarik. Kami memiliki banyak ciri khas yang mungkin tidak dapat ditemukan di daerah lain meskipun di Indonesia. 

Kami memiliki bahasa daerah yang khas, dialek yang unik serta kebudayaan yang amat sangat menarik untuk dibahas. Sumbawa terdiri dari 3 bagian, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, dan Kecamatan Sumbawa (bagian timur). Ketiga bagian itu memiliki ciri khas dalam daerahnya, seperti dalam bidang pariwisata, Sumbawa Barat dengan Air Terjunnya, Sumbawa bagian timur dengan keindahan Pulau yang sudah tidak asing lagi dimata dunia, dan Sumbawa Besar dengan keindahan adat istiadat seperti letak kerajaan, serta bangunan bersejarah lainnya yang sampai saat ini masih berdiri kokoh ditengah gempuran globalisasi pengaruh “kota” yang seiring waktu semakin kuat serta letak posisi Sumbawa Besar yang menjadi pusat kota di Pulau Sumbawa.

Hal ini sudah saya rasakan sejak duduk di bangku SMA yaitu perihal penggunaan bahasa asli daerah yang sedikit demi sedikit tergerus, serta mulai memudarnya kegiatan atau budaya leluhur yang seemakin sulit ditemui oleh generasi pemuda-pemudi di Sumbawa Besar. Budaya seperti barapan kebo, karaci itu hanya dapat ditemui saat ada event besar saja.

Namun seiring dengan rencana yang sangat berhembus kuat didaerah Sumbawa Besar, yang rencananya akan dimekarkan menjadi Provinsi, membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa sudah mulai bangkit kembali dan gencar melakukan promosi tentang kearifan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Sumbawa, hal itu ditandai dengan mulai rutin mengadakan even-even tahunan yang sangat mencuri perhatian daerah lain, seperti Festival Moyo, Perayaan Ponaan, dan even yang bekerja sama dengan seluruh kabupaten dan kabupaten kota yang ada di Pulau Sumbawa, seperti Even Tambora Menyapa Dunia.

Bukan hanya itu, sekarang tingkat SMA sudah benar-benar ditanamkan kembali tentang budaya Sumbawa yang dituangkan dalam mata pelajaran Mulok yang membahas secara utuh tentang budaya Sumbawa, hingga pemerintah rutin mengadakan even Taruna Dadara bagi siswa-siswi se-Kabupaten Sumbawa. Hal ini sungguh sangat mencuri perhatian masyarakat tingkat Nasional, terbukti dari sektor pariwisata yang ada di Pulau Sumbawa terus muncul dan semakin dikenal oleh halayak luas. Kami sebagai generasi pemuda-pemudi Sumbawa Besar sangat mengapresiasi tindakan pemerintah Kabupaten Sumbawa yang memberikan motivasi serta me-re-charge kami lagi dengan menanamkan budaya asli tempat kami lahir dan tinggal.

Penataan tempat-tempat bersejarah yang ada di Sumbawa Besar kini sudah semakin dipercantik dan dibuat semenarik mungkin, sehingga hal itu sudah terbukti mampu menarik minat banyak orang untuk mengunjunginya, seperti Istana Dalam Loka yang saat ini sudah sangat apik dan indah untuk kita nikmati bersama. Hal itu juga menarik kami selaku generasi muda untuk mencari dan menggali lebih dalam tentang sejarah yang ada di Sumbawa.

Dari segi manfaat, dampak yang akan ditimbulkan dari perbaikan dan penanaman pembelajaran berbasis kearifan lokal ini diantaranya :

1.      Memberikan bekal pengetahuan kepada peserta didik akan kekayaan budayanya.

2.      Memperluas wawasan peserta dididk akan kearifan lokal yang dimiliki oleh daerahnya.

3.      Mengasah kepekaan peserta didik akan lingkungan daerahnya.

 

Kami lahir, tumbuh dan besar disana, kami memakai airnya, tinggal diatas tanahnya dan sudah menjadi kewajiban kami untuk terus menjaga keutuhannya. Mari lestarikan budaya kita, Sumbawa. Lamen siong kita, sai mo ? agar Sumbawa yang sangat kami cintai selama ini terus menjadi Samawa Sabalong Samalewa, Samawa Mampis Rungan.

 

Sumber Refrensi : Garasikeabadian.blogspot.co.id

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun