Mohon tunggu...
AYU RUSMIATI
AYU RUSMIATI Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Plastik Berbayar

15 Maret 2016   09:08 Diperbarui: 15 Maret 2016   09:29 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan pemberlakuan plastik berbayar. Hal ini sebenarnya sangat baik dalam rangka membantu membersihkan lingkungan dari limbah plastik yang susah terurai. Bayangkan saja, untuk sebuah kantong plastik saja, diperlukan waktu kurang lebih 10 tahun untuk terurai didalam tanah. Hal ini yang membuat banyak kalangan tergerak untuk giat melakukan recycle atau daur ulang plastik. Limbah plastik yang sudah tidak terpakai dijadikan kerajinan tangan yang sangat bermanfaat. Misalnya seperti membuat tas dari kemasan gelas minuman, botol plastik dijadikan tempat pensil, dan masih banyak benda-benda unik yang bisa dijadikan benda yang lebih menarik dari limbah plastik tersebut.

Namun, ternyata hal-hal semacam itu masih kurang untuk mengurangi limbah yang ada, ini diakibatkan banyak faktor, diantaranya :

Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Sifat konsumtif masyarakat.
Gengsi untuk memakai ulang plastik yang sudah ada.

Hal-hal semacam itu jika terus dibiarkan maka dapat menjadi momok menkautkan bagi lingkungan kita. Bayangkan saja, beberapa sumber menyebutkan, jika semua plastik yang ada di bumi ini di satukan, maka dapat membungkus bumi sebanyak 7 kali. Kabar yang sangat mencengangkan.

Namun gerakan plastik berbayar ini banyak menuai pro-kontra ditengah masyarakat, karena dapat menambah beban pengeluaran bagi mereka. Di supermarket biasa yang kita jumpai disudut-sudut jalan, satu buah kantong plastik disetiap transakti dikenakan harga tidak lebih dari Rp. 200.- saja. Namun hal itu sudah membantu usaha pemerintah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar cermat dalam penggunaan plastik. Karena dengan dikenakan biaya tambahan seperti itu, maka masyarakat sedikit tidak merasa terbebani dan mulai memakai secara berulang plastik yang ada. Sehingga hal itu jika dilakukan secara terus-menerus akan berdampak baik bagi lingkungan. 

Jika hal-hal kecil semacam itu sudah kiat kita lakukan dan selalu kita terapkan maka, bukan tidak  mungkin bumi kita kan semakin sehat, dan lingkungan tempat tinggal kita saat ini juga semakin sehat dan bersih. Jika ada hal baik yang harus dilakukan mengapa kita harus mengabaikannya. Jaga lingkungan tempat tinggal kita dari sampah plastik ! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun