Mohon tunggu...
Ni Nyoman Ayu trisnayani
Ni Nyoman Ayu trisnayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Undiksha

NIM : 2113011095 PRODI : S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Umanis Galungan di Tengah Pandemi Pasar Pergung Ditiadakan Lagi

11 November 2021   15:20 Diperbarui: 11 November 2021   16:01 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah umat hindu melaksanaakan hari raya galungan, sehari setelah hari raya galungan yaitu pada hari kamis, 11 november 2021 umat hindu merayakan umanis galungan tepat nya pada kamis atau wraspati umanis wuku dungulan. 

Biasanya umat hindu Dalam merayakan umanis galungan melaksanakan bebagai aktivitas yaitu berkunjung ke rumah keluarga, melukat, 

Adapun yang berkunjung ke tempat wisata. Tetapi pelaksanaan hari umanis galungan ini tidak hanya melaksanakan aktivitas secara sekala namun juga harus diimbangi dengan niskala

Pada saat merayakan hari raya umanis galungan kita mengucapkan rasa Bahagia dengan mengunjungi atau silaturahmi dengan keluarga ini juga merupakan wujud Bahagia kita setelah merayakan kemenangan dharma namun tidak lupa kita juga harus melaksanakan persembahyangan ke pura kawitan Sehingga disaat Umanis Galungan tidak hanya bersenang-senang secara niskala saja, tetapi juga perlu keseimbangan atau harmonisasi antara religius dan spiritual sekala maupun niskala.

Karena itu, kalau berada di bali dan dekat dengan kawitan atau pedarman, bersembahyangan atau tangkilah ke sana. misalnya tidak bisa untuk pergi ke kawitan, bisa melaksankan persembahyangan pada merajan masing-masing begitulah sehingga di merajan ada palinggih Padmasari yang ada ornamen angsanya.

 Hal yang terpentingdalam merayakan kemenangan dharma merasa bagia, terbebas dari pengaruh Sang Tiga Buta,sad ripu, Tri Mala, dasa mala, Sapta Timira didalam sehari-hari.

Sebelum umat hindu melaksankan persembahyangan di kawitan di pagi hari nya itu biasanya melaksanakan nglungsur banten pada merajan. 

Setelah umat hindu melaksanakan persembahyangan pada kawitan masing-masing umat hindu di bali pada saat umanis galungan biasa nya jalan-jalan untuk menghilangkan penat, umat hindu di bali biasanya pergi kepantai untuk melukat atau ke tempat wisata untuk sekedar jalan-jalan

Bagi masyarakat kabupaten jembrana pasti tidak asing lagi dengan pasar malam yang berada di Lapangan Umum Pergung, Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, selalu dijadikan sebagai lokasi primadona yang dikunjungi oleh masyarakat jembrana pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. 

Seperti saat Umanis Galungan. Pasar ini hanya di buka pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan, pasar mala mini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat mulai pagi hari.

Selain menjual baju dan perabot rumah tangga yang dijual dengan harga yang sangat murah, wahana bermain anak di pasar musiman ini disebut sebagai Pasar TC atau Tegal Cangkring, ini menjadikan daya Tarik untuk dating berkunjung ke pasar malam ini. Bahkan, beberapa masyarakat sengaja untuk pergi dengan mengajak rombongan anak-anak yang diangkut menggunakan mobil pick up. Dan petugas kepolisian yang mengatur lalu lintar di jalan

Pasar Adat Pergung sudah menjadi tradisi disetiap menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan. Tidak hanya masyarakat Jembrana, tetapi beberapa masyarakat dari Tabanan dan Buleleng, biasa berkunjung ke pasar musiman ini yang hanya dibuka disaat Hari Raya Galungan dan Kuningn ini. Disaat hari raya galungan terutama di umanis galungan jika tidak ke Pasar Pergung, rasa nya belum menikmati Hari Raya Galungan.

Pasar musiman ini sudah di gelar dari tahun1970-an, Pasat Adat Pergung yang pelaksananya diserahkan kepada krama Banjar Baler Pasar, itu biasa dibuka selama 13 hari dimulai dari Penampahan Galungan dan terakhir ditutup pada saat Umanis Kuningan. 

Tetapi kunjungan yang sangat ramai, di hari H serta di saat Umanis Galungan ataupun Kuningan. jika pas Hari Galungan dan Kuningan biasanya ramai mulai sore sehabis umat hindu bersembahyangan. namun pada umanisnya, bisa dari pagi sampar pasar tutup kira-kira jam 10 malam

Karena sangat ramai dikunjungi, penjual yang semakin banyak.kurang lebih sekitar 300-an pedagang, dan dampak yang dirasakan oleh masyarakat sekitar semakin besar. 

Di samping itu mendapatkan rezeki menyewakan tempat pakir, masyarakat lokal semakin banyak ikut berjualan. Ada yang berjualan kain, makanan, dan sebagainya. Namun pedagang yang berasal dari Jawa, tetap diperbolehkan berjualan agar tetap ramai, dan pedagang lokal menjadi semakin termotivasi melihat peluang usaha.

Pasat Adat Pergung tidak pernah sepi dikunjungi oleh masayarakat jembrana ataupun masyarakat di luar jembrana setiap menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan, ini juga tidak terlepas oleh pengaruh dari niskala. itu keberadaan dari Palinggih Jero Dukuh Sakti yang berada dipojokan timur laut area lapangan setempat, yang dipercaya disenang dengan keramaian.

Tetapi karena melihat kondisi sekarang bukan hanya di bali saja tetapi di seluruh negeri ini terpapar virus yang disebut dengan Covid-19 ini. 

Dari tahun 2019 umat hindu sudah tidak dapat lagi merayakan hari raya umanis galungan seperti tahun-tahun sebelum nya karena melihat kondisi yang masih belum stabil pemerintah tetap mehimbau dan tetap melaksanakan peraturan yang ketat terhadapat orang yang masih melanggar protokol Kesehatan, pada saat umanis galungan pertama diketahui Covid -19 umat hindu masih belum bisa untuk keluar rumah pada saat umanis galungan jangankan untuk pergi ke objek wisata untuk pergi ke pantai saja dijaga oleh satgas covid dan tidak diijinkan untuk pergi ke pantai

Namun untuk tahun ini umat hindu sudah dapat pergi untuk ke tempat wisata ataupun kepantai tetapi untuk wisata pasar malam yang berada di lapangan pergung belum dibuka karena melihat kondisi yang masih belum normal ini. Masyarakat bali bisa mengunjungi pantai tetapi dengan tetap mematuhi protokol Kesehatan seperti tetap memakai masker, mencuci tangan dan memmbawa surat sudah vaksin

Semoga pandemi covid-19 cepat berlalu agar kita dapat melakukan kegiatan seperti biasa dan seluruh masyarakat hindu dapat menjalankan yadnya seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Mari syukuri pada saat kita sehat ini dengan tetap menjaga Kesehatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan mari gunakan kesempatan sangat baik ini untuk bersembahyangan di hari suci rahina jagat galungan karena dengan adanya berbagai pembatasan kegiatan dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Kita sebagai umat hindu agar tetap menegakan dharma didalam kehidupan.

NAMA: NI NYOMAN AYU TRISNAYANI

NIM: 2113011095

JUDUL: MATEMATIKA

PRODI: S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun