Bandung -- Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Islam Bandung (Unisba) menjalankan tugas yang diadakan pada salah satu mata kuliah yaitu Praktek Peminatan dengan usulan program yaitu, penataan pedagang kaki lima (PKL) di Lapang Kembar Empat, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicendo. Usulan ini bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang lebih nyaman, tertata, dan mampu menampung berbagai aktivitas masyarakat secara optimal.
Menurut Mahasiswa PWK Unisba, penataan PKL ini diharapkan dapat mengurangi konflik antara pengguna ruang, meningkatkan estetika kawasan, dan mendukung pengembangan fungsi Lapang Kembar Empat sebagai ruang publik yang inklusif. Program ini mencakup zonasi khusus untuk PKL, pengelolaan kebersihan, serta penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah dan akses air bersih.
Respon Pedagang: Antara Dukungan dan Kekhawatiran
Usulan ini menuai beragam tanggapan dari para pedagang yang menggantungkan hidupnya di kawasan tersebut. Salah satu pedagang makanan menyatakan dukungannya terhadap usulan program ini.
"Kalau tempatnya lebih tertata, pasti banyak pengunjung yang datang. Saya setuju asal pemerintah juga membantu kami, misalnya dengan biaya sewa yang terjangkau," ujarnya.
Namun, tidak semua pedagang memberikan respon serupa. Beberapa pedagang  mengaku khawatir akan keberlangsungan usahanya.
"Kalau ditata, takutnya tempat yang diberikan malah sepi pengunjung. Saya cuma ingin usaha ini tetap berjalan," katanya dengan nada cemas.
Di sisi lain, pihak pemerintah Kelurahan Pamoyanan menyambut baik usulan ini. Lurah Pamoyanan, Ibu Latifah, menyatakan bahwa penataan ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kualitas ruang publik di wilayah tersebut.
"Kami sangat mendukung ide dari mahasiswa PWK Unisba ini. Dengan penataan yang baik, Lapang Kembar Empat dapat menjadi ruang yang nyaman bagi semua, baik bagi pedagang, pengunjung, maupun masyarakat sekitar," ujar Ibu Lurah Latifah.
Pemerintah kelurahan juga berencana akan memberikan pendampingan kepada para pedagang agar tidak merasa dirugikan. "Kami akan mengadakan sosialisasi lebih lanjut kepada para pedagang, sehingga mereka memahami manfaat jangka panjang dari penataan ini," tambahnya.
Sebagai bagian dari implementasi usulan program penataan pedagang kaki lima (PKL) di Lapang Kembar Empat, Kelurahan Pamoyanan, output utama dari pelaksanaan program ini adalah rancangan siteplan penataan PKL. Siteplan ini disusun oleh mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Islam Bandung (Unisba) sebagai panduan tata ruang yang terintegrasi untuk menciptakan ruang publik yang nyaman, tertata, dan inklusif.
Manfaat dari Siteplan Penataan PKL
Dengan implementasi siteplan ini, berbagai manfaat diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh pihak, antara lain:
- Meningkatkan Kesejahteraan Pedagang: Penataan yang lebih rapi dapat menarik lebih banyak pengunjung, meningkatkan potensi pendapatan pedagang.
- Ruang Publik yang Nyaman: Pengaturan PKL yang tertata memungkinkan masyarakat menikmati ruang publik tanpa gangguan dari aktivitas perdagangan yang semrawut.
- Efisiensi Tata Ruang: Fungsi ruang dapat dimaksimalkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat, termasuk kegiatan olahraga, rekreasi, dan ekonomi.
- Peningkatan Estetika Kota: Penataan ini juga berkontribusi pada wajah kota yang lebih indah dan tertib.
Siteplan ini akan diajukan kepada pihak pemerintah kelurahan dan disosialisasikan kepada para pedagang sebagai panduan implementasi program. Dalam pelaksanaannya, dukungan anggaran, kebijakan, dan kerjasama lintas sektor akan menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
Dengan adanya siteplan penataan PKL ini, Lapang Kembar Empat diharapkan tidak hanya menjadi ruang yang nyaman bagi masyarakat, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan ruang kota yang lebih baik. Penataan PKL di Lapang Kembar Empat bukan hanya tentang menciptakan ruang yang tertata, tetapi juga menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dapat menghasilkan perubahan positif di ruang perkotaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H