Mohon tunggu...
Siti Ayu Syafaatun N
Siti Ayu Syafaatun N Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Terapeutik Mampu Merubah Perilaku Kesehatan

27 November 2022   22:14 Diperbarui: 27 November 2022   23:05 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku seseorang tentu tidak akan mudah berubah kecuali ada kesadaran dari diri sendiri, ada juga beberapa faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya konseling kepada masyarakat misalnya faktor pendidikan dan derajat ekonomi biasanya untuk kelompok masyarakat yang derajatnya menengah kebawah sulit untuk mengikuti konseling atau penkes yang diajarkan karena kurangnya informasi dan keterbatasan ekonomi yang mungkin saja belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. selain faktor tersebut adat-budaya juga dapat mempengaruhi berhasil atau tidaknya komunikasi karena adanya perbedaan persepsi yang mungkin saja kelompok itu masih mempercayai bahwa penyakit disebabkan oleh kekuatan alam atau sesuatu yang gaib seperti batu, gunung, pohon, dll.

Oleh sebab itu, tenaga kesehatan harus pandai-pandai untuk membuat pasien atau klien percaya terhadap apa yang diinformasikan. Membangun hubungan baik adalah proses konseling yang paling penting dan awal, karena apabila tidak membangun hubungan baik bagaimana pasien mempercayai informasi yang diberikan?. Mampukah konseling menjadi peranan penting dalam proses kesembuhan pasien?. Kita bahas bersama tentang konseling berikut ini.

Jadi komunikasi konseling atau terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar dimana kegiatan dan tujuan dipusatkan untuk kesembuhan pasien, maka komunikasi terapeutik mempunyai peranan yang penting untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi pasien.

Menurut Northouse dalam Suryani, 2006 menjelaskan bahwa komunikasi terapeurik adalah suatu kemampuan atau keterampilan bidan dalam membantu klien beradaptasi terhadap stress, mengatasi gangguan psikologi dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.

Komunikasi terapeutik bermanfaat untuk mendorong dan menganjurkan, kerjasama anatara tenaga kesehatan dan klien, untuk mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, mengkaji masalah, dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan bidan.

Menurut Purwanto dalam Damayanti, 2008 menjelaskan bahwa komunikasi terapeutik memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.

  • Membantu pasien untuk menjelaskan dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil Tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.
  • Mengurangi keraguan, membantu dalam hal pengambilan Tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya.
  • Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.

Disamping itu ada juga syarat komunikasi terapeutik yaitu.

  • Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri baik pemberi maupun penerima.
  • Komunikasi yang menciptakan saling pengertian harus dilakukan terlebih dahulu sebelum memberikan sarana, informasi, maupun masukan.

 Adapun langkah-langkah dalam komunikasi terapeutik sebagai berikut.

1. Tahap awal

Membangun hubungan baik dengan klien, menumbuhkan rasa percaya, saling menerima, tidak membanding-bandingkan, menyakinkan untuk kerahasiaan akan terjamin, dan menerapkan SOLER dalam melakukan komunikasi. SOLER merupakan

S : Face your clients squarely (menghadap ke klien) dan smile/nod at client (senyum/mengangguk ke klien)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun