Mohon tunggu...
Ayu Surahmah
Ayu Surahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Always Allah

GAGAL bukan berarti kita berhenti untuk berjuang Dan BERHASIL juga bukan berarti kita berhenti untuk mengejar mimpi yang lebih tinggi lagi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Sila Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

18 November 2021   09:20 Diperbarui: 18 November 2021   09:39 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis :

Ayu Surahmah

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 

Universitas Islam Sultan Agung

Dosen Pembimbing : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H

FakultasHukum

Universitas Islam Sultan Agung


Penerapan Sila Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

1. Penerapan Sila Pancasila yang pertama
Seperti yang kita tahu bahwa Negara Indonesia adalah negara dengan beragam agama. Meskipun mayoritas masyarakat Indonesia bergama Islam, namun mereka masih bisa menghargai setiap perbedaan agama yang lain. Karena, hak setiap warga negara itu memilih agama dan keyakinannya masing-masing. Negara tidak bisa menentukan, si A harus beragama ini, si B begarama itu, dan seterusnya.

2. Penerapan Sila Pancasila yang ke-2
Jika melihat di sekitar kita, kita bertetangga dengan masyarakat yang tidak semuanya laki-laki atau semuanya perempuan, yang tidak semuanya miskin ataupun semuanya kaya, dan yang tidak semuanya berpangkat ataupun semua berpangkat. Kita bertetangga dengan bermacam-macam latarbelakang masing-masing, namun sebenarnya derajat kita itu sama. Tidak ada yang miskin, tidak ada yang kaya, tidak ada yang pintar, tidak ada yang bodoh, semuanya sama di mata Allah. Dari sinilah setiap orang atau manusia berhak menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dalam dirinya. Mereka berhak memilih atau menentukan pilihannya. Banyak ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang Hak Asasi Manusia, saya mengambil satu contoh dari beberapa contoh tersebut, yakni Q S Al-Isra Ayat 70 yang berbunyi, "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka ke daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (Q.S Al-Isra : 70)

Surat ini mengandung arti bahwa Allah SWT telah memberikan sebuah kemuliaan kepada setiap manusia, maka sangat tidak patut jika sesama manusia itu saling mencela. Setiap manusia memiliki hak dan martabat yang harus dijunjung tinggi oleh sesama manusia lainnya. Mereka memiliki hak, hak untuk bekerja, hak untuk hidup, hak untuk memilih, dan hak untuk yang lainnya.

3. Penerapan Sila Pancasila yang ke-3
Kita sebagai warga negara harus bisa bersatu dalam keberagaman. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara kaya akan keberagaman suku, budaya, agama dan ras. Dengan adanya persatuan itulah, kita suda bisa ikut berperan untuk menjaga ketahanan negara dalam menghadapi masalah dari luar yang ingin memecahbelahkan Negara Indonesia.
Seperti yang sudah dijelaskan pada QS. Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S Al-Hujurat : 13)

4. Penerapan Sila Pancasila yang ke-4
Kita bisa melihat hal terkecil dari lingkungan tentang pentingnya musyawarah, contohnya pemilihan ketua RT. Warga sekitar yang ada di lingkungan itu harus bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilihan ketua RT mereka. Sebab, nilai kerakyatan tak lepas dari pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem demokrasi, yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka, pengambilan keputusan dari pendapat-pendapat yang berbeda diutamakan melalui mekanisme musyawarah. Dimana nantinya akan menghasilkan yang namanya keputusan bersama. Seperti pada Q.S Ali-Imran : 159 yang berbunyi, "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159).

5. Penerapan Sila Pancasila yang ke-5
Di dalam kehidupan bermasyarakat, tentulah setiap orang harus menjunjung tinggi yang namanya keadilan. Tidak hanya seorang hakim, kita sebagai rakyat biasa pun bisa menerapkan keadilan dalam hal-hal kecil yang nantinya akan berpengaruh besar. Contoh jika kita menjadi Ketua RT di desa kita, kita akan memberikan penerangan di jalan-jalan yang ada di desa tersebut. Maka, kita harus bersikap adil, jika jalan yang ada di sebelah barat kita beri penerangan, maka di jalan utara, selatan dan timur pun juga kita beri penerangan. Mengapa? Ini untuk menghindari yang namanya ketidakadilan. Karena biasanya, ketidakadilan inilah yang akan menimbulkan pro dan kontra masyarakat jika kita tidak bisa adil dalam memimpin. Seperti yang tertera salam Q.S Al-Maidah Ayat 8 yang berbunyi, "Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa."(Q S Al-Maidah: 8).

Itulah beberapa penjelasan mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dengan penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun