Surat ini mengandung arti bahwa Allah SWT telah memberikan sebuah kemuliaan kepada setiap manusia, maka sangat tidak patut jika sesama manusia itu saling mencela. Setiap manusia memiliki hak dan martabat yang harus dijunjung tinggi oleh sesama manusia lainnya. Mereka memiliki hak, hak untuk bekerja, hak untuk hidup, hak untuk memilih, dan hak untuk yang lainnya.
3. Penerapan Sila Pancasila yang ke-3
Kita sebagai warga negara harus bisa bersatu dalam keberagaman. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara kaya akan keberagaman suku, budaya, agama dan ras. Dengan adanya persatuan itulah, kita suda bisa ikut berperan untuk menjaga ketahanan negara dalam menghadapi masalah dari luar yang ingin memecahbelahkan Negara Indonesia.
Seperti yang sudah dijelaskan pada QS. Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (Q.S Al-Hujurat : 13)
4. Penerapan Sila Pancasila yang ke-4
Kita bisa melihat hal terkecil dari lingkungan tentang pentingnya musyawarah, contohnya pemilihan ketua RT. Warga sekitar yang ada di lingkungan itu harus bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemilihan ketua RT mereka. Sebab, nilai kerakyatan tak lepas dari pemerintahan di Indonesia yang menerapkan sistem demokrasi, yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Maka, pengambilan keputusan dari pendapat-pendapat yang berbeda diutamakan melalui mekanisme musyawarah. Dimana nantinya akan menghasilkan yang namanya keputusan bersama. Seperti pada Q.S Ali-Imran : 159 yang berbunyi, "Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS. Ali Imran: 159).
5. Penerapan Sila Pancasila yang ke-5
Di dalam kehidupan bermasyarakat, tentulah setiap orang harus menjunjung tinggi yang namanya keadilan. Tidak hanya seorang hakim, kita sebagai rakyat biasa pun bisa menerapkan keadilan dalam hal-hal kecil yang nantinya akan berpengaruh besar. Contoh jika kita menjadi Ketua RT di desa kita, kita akan memberikan penerangan di jalan-jalan yang ada di desa tersebut. Maka, kita harus bersikap adil, jika jalan yang ada di sebelah barat kita beri penerangan, maka di jalan utara, selatan dan timur pun juga kita beri penerangan. Mengapa? Ini untuk menghindari yang namanya ketidakadilan. Karena biasanya, ketidakadilan inilah yang akan menimbulkan pro dan kontra masyarakat jika kita tidak bisa adil dalam memimpin. Seperti yang tertera salam Q.S Al-Maidah Ayat 8 yang berbunyi, "Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa."(Q S Al-Maidah: 8).
Itulah beberapa penjelasan mengenai nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dengan penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H