Mohon tunggu...
Ayu Sundari Lestari
Ayu Sundari Lestari Mohon Tunggu... -

Writer, Blogger, Traveler, Book Lover, Kdramer, Kpoper, Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-jalan Tanpa Takut Pegal bersama Geliga Krim

9 Januari 2018   23:28 Diperbarui: 9 Januari 2018   23:43 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan-jalan adalah satu kegiatan favorite keluargaku. Saat aku telah diwisuda, kami sekeluarga pergi liburan ke Jawa sekaligus silahturahmi dengan keluarga di sana. Kebetulan ada keluarga uwak yang tinggal di Ciamis. Terakhir kali ke Jawa sewaktu aku kelas 1 SMP.

Sebelum berangkat, aku sudah mempersiapkan segalanya. Misalnya, membuat daftar tempat wisata yang ingin kami kunjungi, barang-barang yang mau dibawa, termasuk Geliga Krim yang tidak pernah ketinggalan. Apalagi kalau perjalanan kali ini cukup jauh jaraknya dari Medan  menuju Jawa. Maklum saja ayah, ibu bahkan terkadang aku sering mengalami pegal terutama di bagian kaki. Namun, setelah menggunakan Geliga krim kami tidak perlu takut lagi kalau rencana jalan-jalan yang telah disusun rapi menjadi berantakkan.

download-5a54e3eacaf7db1d4d340374.jpg
download-5a54e3eacaf7db1d4d340374.jpg
Daftar tempat wisata yang ingin kukunjungi lumayan banyak, mulai dari menjelahi kota Bandung, pantai Pengandaran, puncak, kawah putih, hingga Candi Brobudur. Jadi, sesampainya di Ciamis setelah tiga hari barulah semua rencanaku dilaksanakan, meski tidak semua tempat dapat kukunjungi. Keluarga uwak lah yang menjadi pemandu wisata kami.

Kami berangkat dari ciamis ba'da isya menuju pantai Pengandaran. Kami tiba sekitar jam 3 pagi. Lalu, menyewa sebuah kamar penginapan dan istirahat sampai subuh. Setelah sholat subuh, petualangan wisata pun dimulai. Udara pagi yang dingin, debur ombak yang memecah, angin yang berbisik lembut menyambut dengan suka cita. Seusai menyantap makan siang dengan menu ikan yang baru ditangkap nelayan, barulah kami melanjutkan perjalanan menuju candi brobudur.

Candi brobudur adalah salah satu keajaiban dunia yang juga membuat ajaib kaki cepat menjadi pegal. Pasalnya, anak tangga yang dimiliki candi Brobudur lumayan banyak. Apalagi jarak  antara tangga yang satu dengan tangga yang lain tinggi. Untungnya, ada Geliga Krimyang selalu siap sedia di dalam tas ranselku. Istirahat sebentar, lalu mengoleskan Geliga krim ke bagian betis kaki sambil dikusuk pelan-pelan. Terasa hangat dan tidak lengket di tangan. 

Aku pun kembali melanjutkan perjalanan untuk mengelilingi candi Brobudur sampai ke atas puncaknya. Rasanya sia-sia saja, sudah datang jauh-jauh tapi tidak bisa melihat seluk-beluk keindahan candi Brobudur hanya karena pegal. Namun, kini perasaan seperti itu tidak pernah aku takutkan lagi sejak mengenal dan menggunakan Geliga Krim. Jalan-jalan, pegal, siapa takut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun