Mohon tunggu...
Ayu Sundari Lestari
Ayu Sundari Lestari Mohon Tunggu... -

Writer, Blogger, Traveler, Book Lover, Kdramer, Kpoper, Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menyibak Pesonanya Macao dalam Drama Korea ''Boys Before Flowers''

27 Desember 2017   23:27 Diperbarui: 28 Desember 2017   14:52 2264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Macao? Saat mendengar Macao yang pertama kali terlintas dipikiranku adalah drama "Boys Before Flowers”. Drama yang membuatku terjerumus ke lembah dunia pendramaan korea dan musik kpop sampai sekarang. Jadi sebagai kdramers dan kpopers akut, aku sangat antusias sekali ketika menulis ulasan tentang wisata dan kuliner di Macao. Aku serasa jadi Guem Jan Di yang nekad pergi sendirian ke Macao untuk menyusul Gu Jun Pyo.

Aku sungguh terpukau melihat keindahan Macao dalam drama yang diperankan aktor Lee Min Ho itu. Aku bisa merasakan bagaimana selarasnya budaya Asia dan Eropa menyatu di Macao. Macao yang terletak pada 70 km sebelah barat daya Hongkong dan 145 km dari Guangzhou. Macao adalah koloni Eropa tertua di Tiongkok, sejak abad ke abad ke-16. Pemerintahan Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Macao kepada Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1999, dan Macao kini merupakan sebuah Daerah Administratif Khusus Tiongkok.

Salah satu ikon wisata yang terkenal dari Macao yaitu, The Venetian Macao. Bahkan saking terkenalnya tempat ini banyak menjadi lokasi syuting drama korea, salah satunya "Boys Before Flowers". Selain kita bisa melihat langsung lokasi syuting "Before Boys Flowers", kita juga dapat merasakan suasana dan sensasi kota Venesia tanpa harus jauh-jauh pergi ke Italia.

The Venetian Resort

55025714-5a44a16dcf01b4048a542133.jpg
55025714-5a44a16dcf01b4048a542133.jpg

The Venetian Resort ini selesai dibangun pada bulan Juli 2007 dan secara resmi dibuka tepat pada 28 Agustus 20017. Hotel ini berlantai 30 dan memiliki 6.300 kamar berjenis suite dengan luas masing-masing 95 meter persegi. Hotelnya juga mempunyai 108 ruang pertemuan yang ukurannya bisa berubah tergantung kapasitas peserta. Saking luasnya, bahkan Lobi businessdan convention center-nya bisa menampung lebih dari 5.000 orang dengan ruang pertemuan yang berkelompok dan tertata dengan indah. Desain interior resort ini adalah replika dari desain kota Venesia di Italia. Terdapat juga menara yang menjadi ciri khas kota beserta kanal dan gondola (perahu).

 San Luca Canal, The Venetian Macao

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Awalnya, saat aku melihat di dalam drama "Boys Before Flowers", kukira kanal ini ada di luar. Ternyata, kanal buatan ini berada di dalam ruangan. Nah, kita juga bisa keliling menggunakan gondola atau mirip seperti perahu. Sang Pendayung gondola pun akan bernyanyi untuk menghibur penumpang.

 Streetmosphere, The Venetian Macao

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Selain menyediakan gondola untuk mengelilingi resort, The Venetian Macao juga  mengadakan pertunjukan musical. Kita juga bisa membeli dan menggunakan topeng lalu bermain seperti adegan drama "Boys Before Flowers".

Living Statues, The Venetian Macao

The Venetian Macao juga menyuguhkan atraksi menarik, yaitu terlihat seperti patung tetapi sebenarnya manusia. Katanya jika patung yang kita lihat itu bergerak, berarti kita harus memberinya tip. Tapi jika dia tidak bergerak, berarti kita beruntung karena justru kita yang akan diberi hadiah. 

Senado Square (Largo do Senado)

                                                                                             

senado-square-1-1-5a44a208cf01b40b1e6bd772.jpg
senado-square-1-1-5a44a208cf01b40b1e6bd772.jpg
  

Senado Square berada di pusat semenanjung Macau. Luasnya kurang lebih 3.700 meter persegi. Senado Square resmi masuk ke dalam daftar warisan dunia UNESCO pada tahun 2015. Senado Square bernama lain Largo De Senado ini adalah sebuah kawasan wisata di mana terdapat beberapa bangunan bersejarah dan masuk ke dalam salah satu kawasan wisata heritage yang digabungkan dengan beberapa kios dan outlet belanja di salah satu kawasannya. Saat berada di Senado Square kita akan merasa berada di Protugis, karena hampir semua bangunan sejearah di sini adalah peninggalan Protugis. Dulunya, Macao merupakan bekas jajahan Protugis.   

senado-square-3-1-5a44a25ebde5750d155c5ca2.png
senado-square-3-1-5a44a25ebde5750d155c5ca2.png
Senado Square juga seperti alun-alunnya Macau. Tempat ini merupakan surga bagi para pejalan kaki dan merupakan salah satu destinasi wisata belanja. Banyaknya toko yang menjual pakaian, makanan ringan, dan lingkungan yang indah, membuat Senado Square tak pernah sepi pengunjung. Tempat ini juga disukai oleh warga Makau sendiri, karena selain sebagai tempat belanja, Senado Square juga menjadi meeting point untuk berbagai aktifitas. Dan di dalam "Boys Before Flowers" lokasi ini menjadi tempat Ji Ho mengamen. 

Salah satu bagian dari kawasan Senado Square adalah Avenida Almeida Ribeiro yang identik dengan jalan-jalan sempit menuju alun-alun utama. Di tempat ini banyak pedagang yang menawarkan aneka ragam busana, mulai pakaian anak-anak, pakaian dalam pria dan wanita, sepatu, aksesoris, hingga aneka souvenir. Selain itu ada juga sebuah bangunan yang disebut sebagai Rua da Polha, salah satu pusat perbelanjaan yang menawarkan beragam jenis pakaian, jam tangan, dan juga aksesoris, seperti jam tangan, tas sepatu dan berbagai produk dengan model terbaru. Di Senado Square kita juga akan menjumpai restoran dan juga cafe. Di sana kita bisa menikmati sajian kuliner sembari memandangi keindahan pesona dan panorama Senado Square.

Senado Square juga sering digunakan sebagai salah satu kawasan wisata yang memperkenalkan kebudayaan Makau yang masih berorientasikan budaya Cina yang kental dengan unsur tambahan budaya Portugis.

Venesia, Italia dan Potugis, bisa dikatakan sebagai Eropa-nya di Asia. Jadi, Macao adalah tempat menyatunya Budaya Asia (China) dengan Eropa (Venesia, Italia dan Protugis). Intinya, jika kita ingin merasakan suasana Eropa sekaligus melihat lokasi syuting “Boys Before Flowers” yang sangat indah itu, ya… kita tinggal pergi ke Macao saja tidak usah jauh-jauh ke Eropa.

Ruins of St. Paul’s

Ruins of St. Paul's pertama kali dibuka pada tahun 1627. Di tahun 2005, Ruins of St. Paul's masuk di dalam daftar Historic Centre of Macau, UNESCO World Heritage Site. Banyak para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini untuk berfoto-foto. Berdasarkan sejarahnya, Ruins of St. Paul's dibangun dari tahun 1602 sampai 1640 oleh kelompok Yesuit ,kolese tersebut adalah salah satu gereja Katolik terbesar di Asia pada saat itu, dan kalangan keluarga raja dari Eropa bersaing satu sama lain untuk memberikan hadiah terbaik kepada gereja. Seiring dengan merosotnya arti penting Makau, yang diambil alih oleh Hongkong sebagai pelabuhan utama Delta Sungai Mutiara, nasib bangunan ini sama surutnya, dan dihancurkan oleh kebakaran pada saat topan tanggal 26 Januari 1835.

Fortaleza do Monte (Monte Forte)

screenshot pribadi
screenshot pribadi
 Benteng ini dibangun antara 1617 dan 1626 di Gunung Hill setinggi 52 meter, yang terletak tepat di sebelah timur Reruntuhan ST. Paul. Ini dibangun untuk melindungi sifat para Yesuit (terutama Yesuit Portugis) di Macau, terutama dari bajak laut. Kemudian, Fortaleza diambil alih oleh gubernur  kolonial Portugis dan pihak yang berwenang untuk membela Makau.

Fortaleza menempati area seluas sekitar 8.000 meter persegi. 32 meriam pemuatan moncong ditempatkan di sekitar dinding benteng dan dua sudut dinding benteng tenggara memiliki menara pengawas kecil. Benteng ini terbukti sangat penting karena berhasil menahan serbuan Belanda ke Makau pada tahun 1622. Lokasi ini adalah tempat bersejarah yang merupakan pusat militer dari bekas Protugis. 

Tea Plus

sumber: ental.co.kr
sumber: ental.co.kr
Lokasi Tea Plus  yaitu 7 Rua da Palha, Avenida de Almeida Ribeiro, Macau. Dalam cuplikan drama "Boys Before Flowers" ,di toko ini lah Jandi dan Jihoo membeli Portugese egg tarts yang terkenal sekali di Macau. Untuk menarik pembeli, toko ini memasang televisi yang memutar adegan Jandi dan Jihoo saat membeli egg tarts dan adegan lainnya saat berada di Macau. Berkunjung ke Macau harus mencoba Portugese egg tart. Orang-orang yang sudah mencoba banyak yang berkata enak. Tunggu apalagi? liburan? yuk ke Macao!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun